TEMPO.CO, London - Pemerintah Inggris mengatakan pemerintah Cina perlu menjelaskan sejumlah hal terkait informasi yang dibagikannya kepada negara lain soal penanganan wabah virus Corona.
Seperti dilansir Reuters pada Senin, 4 Mei 2020, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, menatakan,”Setiap hari saya mendapatkan laporan intelijen dari lembaga kami di seluruh dunia. Saya tidak berkomentar mengenai laporan individual soal apa yang sudah dan belum saya ketahui. Keliru melakukan itu.”
Saat ditanya media apakah pemerintah Cina perlu menjelaskan mengenai seberapa cepat tindakan yang telah diambil untuk memberi tahu dunia soal wabah virus Corona yang sedang melanda negara itu pada Januari 2020, Wallace mengatakan,”Saya kira begitu.”
Menurut Wallace, pemerintah Cina harus bersikap terbuka mengenai apa yang diketahuinya. “Apa yang menjadi kekurangan dan kesuksesan dalam penanganan virus Corona ini,” kata dia.
Laporan dari media Telegraph di Australia mengatakan jaringan intelijen lima negara atau Five Eyes, yang dipimpin Amerika Serikat, telah menyusun laporan 15 halaman.
Laporan itu menyatakan pemerintah Cina telah sengaja menekan informasi atau menghancurkan dokumen terkait wabah virus Corona. Ini melanggar transparansi internasional, yang berakibat meninggalnya ribuan jiwa.
Hingga Senin, data dari Johns Hopkins University menunjukkan ada sekitar 3.6 juta orang terinfeksi di seluruh dunia. Sebanyak 251 ribu orang meninggal dunia, dengan AS, Spanyol, Italia, Inggris, Prancis, Jerman menempati urutan teratas.
Lima negara Five Eyes terdiri dari lembaga intelijen AS, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan pada Ahad kemarin bahwa ada bukti virus Corona berasal dari sebuah laboratorium virus di Cina.