TEMPO.CO, Beijing – Dokumen internal pemerintah Cina menyatakan Beijing menghadapi ancaman sikap bermusuhan global akibat merebaknya wabah virus Corona atau Covid-19.
Kondisi ini bisa membalik hubungan Cina dengan Amerika Serikat menjadi konfrontasi bersenjata.
“Laporan ini dipresentasikan pada awal April oleh kementerian Keamanan Negara kepada para pejabat tinggi di Beijing,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 4 Mei 2020. Salah satu pejabat tinggi itu adalah Presiden Xi Jinping.
Sumber Reuters mengatakan laporan itu menyebut ada sentimen anti-Cina secara global yang meningkat sejak sentimen serupa muncul terkait pembantaian Lapangan Tiananmen pada 1989.
Gelombang sentimen anti-Cina ini dimotori pemerintah Amerika Serikat terkait pandemi virus Corona atau Covid-19.
Sumber Reuters tadi mengatakan pemerintah Cina diminta bersiap untuk menyusun skenario terburuk yaitu terjadinya konfrontasi bersenjata dengan AS.
Laporan ini disusun oleh China Institutes of Contemporary International Relations atau CICIR, yang merupakan lembaga pemikir terafiliasi dengan kementerian Keamanan Negara. Ini merupakan kementerian bidang intelijen.
Reuters melansir belum mendapatkan dokumen itu namun mendapatkan penjelasan dari orang yang memiliki akses terhadap dokumen itu.
Soal ini, kementerian Keamanan Cina belum bisa dimintai konfirmasinya soal dokumen tadi.
CICIR, yang merupakan lembaga pemikir di dalam kementerian Keamanan Negara hingga 1980, juga belum merespon permintaan komentar soal kajian ini.
Lembaga pemikir ini juga berperan memberi nasihat kepada pemerintah Cina mengenai isu kebijakan luar negeri dan keamanan.
Saat ini, hubungan AS dan Cina memanas terkait merebaknya wabah virus Corona di Kota Wuhan, Hubei, Cina bagian tengah.
Wabah ini telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan menewaskan sekitar 251 ribu orang dan menginfeksi 3.6 juta orang.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding virus Corona ini berasal dari laboratorium virus di Wuhan.
Dia mendesak pemerintah Cina membuka akses terhadap laboratorium itu. Trump juga mengisyaratkan akan mengenakan sanksi sangat besar kepada Cina jika ini terbukti.
AS merupakan negara dengan korban infeksi virus Corona terbanyak di dunia yaitu sekitar 1.2 juta orang dengan korban meninggal sekitar 69 ribu orang. Ini diikuti oleh Spanyol, Italia, Inggris, Prancis dan Jerman. Cina mencatat ada sekitar 84 ribu kasus infeksi virus Corona di negara itu dengan sekitar 4.600 korban meninggal.