TEMPO.CO, Brussel -- Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB mendesak semua pemimpin dunia melakukan upaya global mengembangkan dan mendistribusikan vaksin virus Corona dengan harga terjangkau.
Ini juga berlaku untuk cara penanganannya, dan alat tes untuk mendeteksi infeksi virus Corona.
“Ini merupakan alat-alat yang kita butuhkan untuk mengontrol pandemi ini secra penuh dan harus diperlakukan sebagai kebutuhan global bersama dan terjangkau untuk semua,” kata Antonio Guterres, sekretaris jenderal PBB, pada saat konferensi global untuk menggalang dukungan dana melawan virus Corona seperti dilansir Reuters pada Senin, 5 Mei 2020.
Konferensi ini berharap bisa menggalang dana sekitar US$8 miliar atau sekitar Rp120 triliun.
Di konferensi yang sama, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan,”Ukuran utama kesuksesan ini bukanlah pada seberapa cepat kita bisa mengembangkan alat-alat medis ini. Tapi pada seberapa merata kita mendistribusikannya.”
Tedros melanjutkan,”Tidak ada orang yang bisa menerima dunia yang melindungi sebagian orang dan membiarkan sebagian orang lainnya terancam risiko.”
Data dari Johns Hopkins University menunjukkan ada 3.6 juta orang terinfeksi virus Corona di 185 negara.
Sebanyak sekitar 251 ribu orang meninggal dunia akibat infeksi ini. Amerika Serikat, Spanyol dan Italia menempati urutan teratas korban infeksi terbanyak dan meninggal akibat wabah yang merebak di Kota Wuhan, Cina pada Desember 2019 itu.
Virus Corona itu menyebabkan korban mengalami radang paru-paru seperti sesak napas, demam, dan bersin. Mayoritas korban meninggal adalah orang-orang berusia lanjut, yang menderita penyakit lain sebelumnya.
WHO telah menyatakan wabah virus Corona ini sebagai pandemi karena menyebar luas ke berbagai negara dalam tempat lima bulan terakhir.