TEMPO.CO, Jakarta - Setelah buruh migran pulang kampung akibat wabah virus corona di Inggris, para pengusaha, pejabat eksekutif dan warga biasa turun ke ladang ramai-ramai membantu para petani. Pemerintah Inggris mengatakan sudah menjadi kebijakan resmi meminta masyarakat untuk bersama-sama turun ke ladang.
“Kami memperkirakan sekitar satu per tiga pekerja migran datang ke Inggris untuk bekerja disektor ini. Pemerintah akan bekerja bersama para petani sehingga bisa mendorong jutaan warga Inggris yang sedang cuti mempertimbangkan mengambil pekerjaan sampingan seperti ini – membantu para petani memanen pada Juni nanti,” kata George Eustice, pejabat tinggi dari badan lingkungan hidup Inggris bidang pertanian, Minggu, 3 Mei 2020.
Situs edition.cnn.com mewartakan Direktur bidang pertanian Nick Ottewell mengatakan industri pertanian sangat komplek dalam sebuah tahun yang normal. Namun pandemik virus corona telah membuat para pekerja terdampak dan para pembeli pun berkurang, seperti McDonald’s yang biasa menggunakan sayur Apollo lettuce untuk membuat menu chicken wraps ketika masih menjualnya.
Ottewell menceritakan satu contoh kasus keluarga Betts yang mengelola pertanian sejak awal 1990-an harus kehilangan 45 pegawai, dimana saat yang sama musim panen segera tiba. Dalam dua pekan ke depan, mereka harus memanen iceberg lettuce (sejenis sayur selada).
Beruntung, tanpa harus beriklan pertanian milik keluarga Betts kedatangan hampir 50 warga lokal yang ingin memberikan bantuan secara sukarela. Informasi ladang pertanian Betts yang akan memasuki musim panen menyebar dari mulut ke mulu.
Daniel Martin, 32 tahun, insinyur sipil yang memiliki peran kunci di industri konstruksi Inggris, ikut turun ke ladang setelah wabah virus corona membuatnya terpaksa cuti di luar tanggungan. Teman Martin bekerja di pertanian Betts dan Martin saat ini sedang belajar mengemudikan sebuah forklift. Bagi Martin, turun ke ladang lebih baik ketimbang hanya duduk-duduk saja sepanjang musim panas ini.