TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un diyakini tidak menderita sakit atau menjalani operasi sebagai penyebab dia menghilang dari ruang publik selama 21 hari.
Pernyataan tentang Kim Jong Un itu disampaikan pejabat Korea Selatan pada Minggu kemarin menanggapi baku tembak antara pasukan Korea Utara dan Korea Selatan di zona demiliterisasi atau DMZ.
Tanpa menyebut alasannya, menurut laporan Reuters, pejabat Korea Selatan ini mengatakan berdasarkan asesmen, sehingga laporan Kim Jong Un sakit dan menjalani operasi merupakan laporan tidak benar.
Laporan senada disampaikan otoritas intelijen dan militer Korea Selatan yang percaya Kim Jong Ung menjalankan pemerintahan seperti biasa.
The Korea Times, 4 Mei 2020 melaporkan tidak ada yang tidak wajar dengan ketidakhadiran Kim Jong Un dalam perayaan ulang tahun kakeknya pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada 15 April lalu.
Kim Jong Un terakhir terlihat di depan umum pada 11 April lalu, ketika dia memimpin rapat Politbiro dari Partai Pekerja yang berkuasa.