TEMPO.CO, Jakarta - Tamu pesta pernikahan terjebak di rumah mempelai pengantin perempuan selama 35 hari setelah India memberlakukan lockdown nasional untuk mencegah virus Corona.
Resepsi pernikahan di Bihar terganggu setelah lockdown nasional yang memaksa semua layanan transportasi terhenti.
Pesta pernikahan digelar di desa Mathia di distrik Champaran Timur Bihar dari Ghaziabad di negara bagian Uttar Pradesh pada 20 Maret untuk merayakan pernikahan Salma dengan Abid, seperti dikutip dari Gulfnews.
Ayah Salma, Anwarul Miyan, tampak bahagai ketika acara pesta pernikahan yang terdiri dari 30 anggota tiba di rumahnya untuk melakukan pernikahan.
Namun, tepat pada hari ketika kelompok pernikahan hendak pulang, lockdown nasional diberlakukan oleh Perdana Menteri Narendra Modi. Ini membuat para tamu tidak punya pilihan selain tinggal di rumah pengantin perempuan karena semua jenis layanan transportasi, dari kereta api ke bus, telah ditangguhkan.
Petugas kepoliaian menarik pria yang berusaha kabur saat akan dihukum saat pemberlakuan lockdown di New Delhi , India, 31 Maret 2020. REUTERS/Anushree Fadnavis
Keluarga pengantin berharap lockdown akan berakhir pada 14 April tetapi diperpanjang hingga 3 Mei.
Awalnya, kepala keluarga mencoba mengatur makanan sendiri, tetapi ketika dia menghadapi batasan karena lockdown, dia mencari bantuan dari tetangga dan pejabat dewan desa. Tetapi sekarang semuanya mengaku tidak mampu lagi untuk memberikan bantuan lebih lanjut kepada keluarga.
"Kami memang terjebak dalam situasi kritis. Kami tidak tahu bagaimana melayani para tamu yang terjebak di rumah saya. Awalnya tetangga dan anggota dewan desa membantu saya, tetapi sekarang mereka menjaga jarak dari saya," kata Anwarul.
"Situasinya sedemikian rupa sehingga selama 10 hari terakhir, saya hanya bisa menyajikan makanan kepada para tamu sekali dalam 24 jam," katanya.
Pejabat desa setempat, Raghvendra Tripathi, mengatakan akan menjamin semua bantuan kepada ayah mempelai yang bekerja sebagai penjahit di Mumbai.
"Kami telah menerima informasi dan berupaya menyediakan semua bantuan kepada pria tersebut saat krisis," katanya dikutip dari Bihar Post.
Masalah lain bagi para tamu adalah bahwa Bihar secara ketat menegakkan lockdown karena jumlah kasus COVID-19 meningkat dengan cepat. Dalam 24 jam terakhir sebanyak 54 kasus COVID-19 telah dilaporkan dari seluruh negara bagian sehingga totalnya menjadi 197.
Khawatir dengan situasi ini, pemerintah negara bagian India telah memerintahkan untuk melakukan survei rumah ke rumah dari setiap desa di 38 distrik di seluruh negara bagian selama lockdown.