TEMPO.CO, Brussel – Organisasi kesehatan dunia atau WHO mengatakan Eropa masih berada dalam genggaman pandemi virus Corona hingga Kamis, 30 April 2020 ini.
“Saat ini, wilayah Eropa memiliki 46 persen kasus dan 63 persen korban jiwa secara global,” kata Dr Hans Kluger, direktur regional WHO, seperti dilansir CNN pada Kamis, 30 April 2020.
WHO memperingatkan para pejabat negara Eropa untuk tidak bersikap kendur dalam penanganan wabah virus Corona. Sikap tegas harus tetap dilakukan meskipun ada tren penurunan kasus infeksi baru virus Corona setelah penerapan social distancing.
“Virus Corona ini sangat berbahaya. Kita harus tetap bersemangat, teguh dan sabar, siap untuk meningkatkan upaya penanganan saat dibutuhkan,” kata Kluger.
Secara akumulatif, kasus infeksi COVID-19 ini mengalami peningkatan sebanyak 15 persen dalam tujuh hari terakhir. Sedangkan jumlah korban meninggal di Eropa meningkat sebanyak 17 persen dalam kurun waktu yang sama.
Kluger mengatakan situasi di tiap negara Eropa tidak sama. Ini artinya, setiap negara harus membuat peta jalan masing-masing untuk kembali ke situasi normal.
Kamis pekan ini merupakan bulan ketiga sejak Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan virus Corona sebagai wabah dan ancaman kesehatan publik.
Secara terpisah, kondisi ekonomi di Italia telah jatuh ke dalam resesi akibat wabah virus Corona ini. Pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan 4.7 persen pada kwartal pertama 2020 ini menurut data estimasi dari Italian National Institute of Statistics.
Ini merupakan kwartal kedua negatif bagi pertumbuhan ekonomi Italia, yang merupakan salah satu negara dengan jumlah korban infeksi virus Corona terbanyak di Eropa dan dunia.
Ada 204 ribu korban terinfeksi virus Corona di Italia atau peringkat ketiga dunia setelah AS dan Spanyol, yang masing-masing mencatat sekitar satu juta kasus dan 237 ribu kasus infeksi virus Corona menurut data dari Johns Hopkins University.