TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump mengklaim obat anti-viral Remdesivir menunjukkan efek positif dalam penangangan virus Corona (COVID-19). Bahkan, penelitian lebih lanjut telah dilakukan untuk memastikan obat produksi Gilead tersebut benar-benar efektif.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Lembaga Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci. Kepada awak media di gedung putih, ia menyatakan data-data sementara terkait penggunaan Remdesivir memberikan harapan positif terkait penanganan virus Corona
"Data menunjukkan Remdesivir memiliki efek positif yang jelas dan signifikan dalam pemulihan pasien virus Corona. Namun, analisis lebih lanjut perlu dilakukan," ujar Fauci sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 30 April 2020.
Fauci melanjutkan, Remdesivir banyak berperan dalam hal mengurangi waktu pemulihan pasien virus Corona. Selain itu, Remdesivir terbukti efektif ketika digunakan di tahap awal gejala virus Corona.
"Meski data-data tersebut menunjukkan hal positif, tetap harus diteliti dan dianalisis lebih lanjut. Remdesivir membuka kemungkinan baru dalam perawatan pasien virus Corona," ujar Fauci.
Hingga berita ini ditulis, vaksin ataupun metode perawatan khusus yang resmi untuk penanganan pasien virus Corona belum ditemukan. Beberapa penelitian dan eksperimen masih berlanjut di berbagai negara. Namun, tidak semuanya optimistis vaksin virus Corona bisa ditemukan tahun ini karena berbagai uji coba perlu dilakukan untuk memastikan vaksin benar-benar siap pakai. Estimasinya, vaksin baru siap paling cepat akhir tahun ini.
Adapun Amerika, saat ini, menjadi negara yang paling terdampak oleh virus Corona (COVID-19). Amerika tercatat memiliki 1.064.572 kasus dan 61.669 korban meninggal akibat virus Corona.
ISTMAN MP | REUTERS