TEMPO Interaktif, Tokyo: Tokoh konservatif muda Nobuteru Ishihara, putra dari Gubernur Tokyo, hari ini mengatakan dirinya siap untuk bersaing memperebutkan posisi perdana menteri menghadapi calon yang diunggulkan Taro Aso.
Aso, mantan Menteri Luar Negeri yang mendukung belanja pemerintah untuk mendorong ekonomi Jepang yang bermasalah, merupakan favorit untuk memenangkan pemilihan 22 September yang memilih penguasa negara perekonomian terbesar Asia itu.
Partai Demokratik Liberal (LDP) yang berkuasa berupaya mencari pengganti mantan Perdana Menteri Yasuo Fukuda yang mundur mendadak Senin lalu menyusul ratingnya yang terpuruk.
Ishihara, 51, mengatakan dia mencari dukungan 20 legislator untuk bertarung menghadapi Aso -- sekretaris jenderal LDP saat ini yang tiga kali gagal menduduki jabatan puncak itu, jika Aso tidak mendapatkan penantang.
"Saya harus memulai bekerja untuk mendapatkan rekomendasi jika tidak seorang pun maju bertarung," ujar Ishihara kepada wartawan. "Saatnya untuk membuat keputusan semakin dekat."
"Saya akan melawan sekretaris jenderal Taro Aso. Saya menjamin bahwa ada kesempatan untuk mempertanyakan sikapnya," ujar Ishihara.
Aso mendukung pengeluaran untuk membangkitkan perekonomian Jepang, yang saat ini terancam resesi dengan inflasi meningkat dan permintaan ekspor melambat. Jepang memiliki utang publik tertinggi di antara negara-negara maju.
Ishihara menjabat menteri yang mengurusi reformasi administrasi di bawah mantan Perdana Menteri Junichiro Koizomi, yang mendukung kebijakan pasar bebas di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.
Yuriko Koike, mantan penyiar televisi, juga muncul sebagai calon penantang yang didukung oleh reformis yang dekat dengan Koizumi. Namun, dia belum mengumumkan pencalonannya.
Koike, yang pernah menjabat menteri pertahanan dan menteri lingkungan, akan berupaya menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang.
AFP/Erwin Z