TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brazil, jair Bolsonaro, tidak menawarkan solusi ketika ditanyai apa responnya soal korban virus Corona (COVID-19) yang sudah melebihi 5000 orang. Ia malah balik bertanya kepada awak media soal apa yang harus ia lakukan.
"Lalu kenapa? Kamu ingin saya berbuat apa? Meski nama tengah saya mesias, saya bukan juru selamat," ujar Bolsonaro sebagaimana dikutip dari CNN, Kamis, 30 April 2020.
Bolsonaro melanjutkan dengan meminta maaf atas pandemi yang terjadi. Menurutnya, pandemi yang terjadi adalah bagian hidup yang sering tidak bisa diduga. Ia menyarankan warga Brazil untuk memperkuat solidaritas, saling menyemangati satu sama lain di masa pandemi virus Corona.
Per berita ini ditulis, Brazil tercatat memiliki 79.685 kasus virus Corona atau bertambah 324 kasus dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, untuk jumlah korban meninggal, ada 5.513.
Meski angka kasus dan korban meninggal akibat virus Corona di Brazil relatif tinggi, hal tersebut tidak mengubah pandangan Bolsonaro terhadapnya. Bolsonaro tetap tidak memiliki rencana khusus untuk menekan angka tersebut dan memilih untuk membuka bisnis di Brazil sesegera mungkin. Dalam salah satu kesempatan, Bolsonaro bahkan menyebut virus Corona sebagai virus flu biasa saja.
Minimnya langkah strategis dari Bolsonaro membuatnya berseteru dengan bawahannya sendiri. Salah satunya adalah mantan Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta yang mendorong Bolsonaro untuk menerapkan pembatasan sosial ketat. Namun, Bolsonaro malah memecat Mandetta atas sikapnya selama pandemi virus Corona (COVID-19).
Efeknya, dukungan terhadap Bolsonaro menurun akhir-akhir ini. Menurut survey dari Datafolha, hanya 33 persen warga Brazil yang memandangnya bekerja dengan baik. Sisanya, antara menganggap Bolsonaro bekerja dengan buruk atau biasa-biasa saja.
ISTMAN MP | CNN