TEMPO.CO, Jakarta - Tumpukan jasad manusia akibat wabah Corona ditemukan di beberapa ruang toilet rumah sakit di Guayaquil. Petugas rumah sakit terpaksa menaruh jasad pasien rumah sakit di dalam toilet karena kamar mayat sudah penuh.
Bahkan dokter terpaksa membungkus jasad dan menyimpan jasad itu untuk dapat menggunakan kembali tempat tidur rumah sakit.
"Petugas kamar mayat tidak mau mengambil lagi, sehingga beberapa kali kami terpaksa membungkus jasad dan menyimpannya di toilet. Hanya ketika tumpukan jasad sudah mencapai enam atau tujuh, mereka baru datang untuk mengumpulkannya," ujar seorang perawat rumah sakit di kota itu kepada South China Morning Post, 29 April 2020.
Sebelumnya muncul foto-foto mengagetkan dengan jasad-jasad diletakkan di jalan-jalan kota di Ekuador hingga viral di media sosial pada Maret hingga April.
Guayaquil menjadi kota paling parah terjangkit virus Corona. Jumlah kematian terbanyak ditemukan di kota ini. Guayaquil mendapat julukan sebagai Wuhan di negara Amerika Latin itu.
Seorang perawat lainnya berusia 26 tahun menuturkan betapa situasi rumah sakit semrawut saat wabah Corona menyerang.
"Banyak mayat di toilet, banyak tergeletak di lantai, banyak yang meninggal di kursi," ujarnya.
Di pertengahan April, provinsi Guayas dengan ibukota Guayaquil tercatat 6.700 orang meninggal akibat wabah Corona. Jumlah ini lebih dari tiga kali rata-rata kematian per bulan di Ekuador.
Ekuador berpenduduk 17,6 juta jiwa menjadi negara ke delapan dengan penduduk paling padat di Amerika Latin, Dalam situasi wabah Corona di Amerika Latin, Ekuador di posisi kedua setelah Brasil baik dari banyaknya kasus hingga jumlah kematian.