TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi mengumumkan rencana melonggarkan lockdown selama bulan suci ramadan. Banyak penduduk menyambut gembira rencana ini.
Beberapa kota di Kerajaan Arab Saudi berstatus lockdown menyusul penyebaran virus corona, namun dalam dua hari atau beberapa hari ke depan, lockdown dikabarkan bakal dilonggarkan. Kantor berita SPA melaporkan pencabutan beberapa larangan itu di antaranya masyarakat bisa berbelanja bahan kebutuhan tanpa batas waktu di area tempat tinggal mereka.
Seorang pengendara mobil menunjukkan surat izin berpergian kepada petugas kepolisian Arab Saudi selama jam malam.[Saudi Press Agency]
Situs middleeastmonitor.com mewartakan masyarakat yang tinggal di kawasan atau kota-kota yang tidak memberlakukan jam malam, boleh keluar rumah mulai pukul 9 pagi sampai 5 sore. Sedangkan mereka yang tinggal di wilayah yang diberlakukan jam malam, boleh keluar rumah pada jam 9 pagi – 5 sore hanya untuk berbelanja sembako dan barang perawatan kesehatan di toko-toko sekitar rumah. Dalam satu kendaraan, hanya boleh diisi oleh dua orang.
Mekah dan Madinah masih dalam pemantauan selama bulan ramadan ini. Otoritas Arab Saudi memutuskan menggelar salat tarawih dan tahajud berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, namun ini hanya untuk para petugas saja. Sedangkan kehadiran jamaah lain masih ditangguhkan.
Selama ramadan, biasanya Masjidil Haram dan Masjid Nawabi penuh oleh ratusan ribu jamaah dari berbagai belahan negara.
Di Arab Saudi, ada 12.772 kasus virus corona yang tersebar di penjuru Arab Saudi. Sedangkan kematian akibat virus corona di negara itu dilaporkan sekitar 114 orang.