TEMPO.CO, Jakarta - Seorang laki-laki di India yang panik mencoba memberikan pertolongan CPR kepada ibunya, yang terkulai di sebuah ranjang rumah sakit.
Kejadian ini terekam video dan terdengar laki-laki itu setengah berteriak meminta agar dokter segera datang.
“Kata-kata terakhirnya pada saya adalah biarkan saya meninggal di rumah,” kata Mohit Sharma, laki-laki dalam rekaman video itu, seperti dikutip dari ndtv.com.
Kejadian ini lalu diketahui terjadi di sebuah rumah sakit di Agra, Uttar Pradesh, India. Ibu Sharma, 61 tahun, meninggal pada Senin pagi, 27 April 2020 di pangkuan putranya.
Sharma menceritakan membawa ibunya ke Sarojini Naidu Medical College pada Senin pagi, 27 April 2020. Ibunya sudah melakukan tes COVID-19 dan masih menunggu hasilnya.
Dalam rekaman yang beredar di media sosial terlihat Sharma menuduh sejumlah dokter dan staf medis di rumah sakit sudah berperilaku tidak adil terhadap kondisi Kesehatan ibunya, yang bahkan mereka menolak mendekati ibunya karena ibunya mengalami sesak nafas, yakni gejala yang mirip dengan infeksi COVID-19.
Sarojini Naidu Medical College adalah rumah sakit pemerintah terbesar di wilayah Agra, yang juga menangani pasien COVID-19 di kota itu. Kota Agra telah menjadi salah satu wilayah penyebaran virus corona terbesar di India.
Dalam rekaman video terlihat, Sharma berusaha ‘menghidupkan’ kembali ibunya. Namun nyawa ibunya tak tertolong lagi dan meninggal sekitar pukul 10.30 pagi.
Dalam tiga tahun terakhir, Ibu Sharma yang bernama Mamta Sharma menderita sakit Chronic Obstructive Pulmonary, semacam kesulitan bernafas. Pada Minggu malam, 26 April 2020, kondisi kesehatannya sudah memburuk sehingga Sharma memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit terdekat, namun dokter memintanya agar ibunya menjalani tes virus corona.
“Saya lalu membawa ibu ke Sarojini Naidu Medical College. Seorang dokter bertanya apa yang diderita ibu. Dokter itu lalu membawa saya ke ruangan lain dan saya bertemu dokter yang lain lagi. Saya katakan pada dokter itu, ibu saya tidak ada sangkut-pautnya dengan COVID-19 karena dia menderita sakit ini sejak tiga tahun lalu,” kata Sharma.
Ibu Sharma lalu dimasukkan ke sebuah ruang yang satu bangsal dengan ruang isolasi. Sharma menyebut, tak ada seorang pun yang mau menyentuhnya.
Atas kejadian ini, Alok Kumar, seorang pejabat senior di Pemerintahan memerintahkan agar dilakukan penyelidikan apakah pasien itu benar sudah ditolak perawatannya. Adityanath meyakinkan semua orang harus mendapatkan hak perawatan yang sama ketika di rumah sakit.