Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lockdown di Jepang, Istilah Cerai Corona Ramai di Media Sosial

image-gnews
Pengunjung menggunakan masker saat berswafoto dengan latar belakang bunga sakura yang bermekaran di tengah wabah virus corona atau Covid-19 di Shinjuku Gyoen National Garden di Tokyo, Jepang, 15 Maret 2020. REUTERS/Stoyan Nenov
Pengunjung menggunakan masker saat berswafoto dengan latar belakang bunga sakura yang bermekaran di tengah wabah virus corona atau Covid-19 di Shinjuku Gyoen National Garden di Tokyo, Jepang, 15 Maret 2020. REUTERS/Stoyan Nenov
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lockdown akibat wabah Corona di Jepang telah memunculkan istilah cerai Corona di media sosial Jepang. Para pasangan suami istri mengungkapkan frustasinya terhadap pasangan mereka melalui Twitter selama lockdown.

Suami istri yang biasanya bekerja di kantor dipaksa untuk setiap saat selama lockdown bertemu di rumah.

Tingkah laku suami terhadap istri dan sebaliknya yang tidak sesuai dengan keinginan memantik pertengkaran.

"Suara suami saya keras. Kedengarannya dia batuk dan makan. Televisi menyala sepanjang hari. Suamiku mendengkur saat berbaring di ruang tamu," ciut seorang istri di Twitter sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, 27 April 2020.

"Saya sudah bertahan dengan hal ini selama 10 hari. Berapa hari lagi akan berlangsung? Akankah jiwa saya bertahan?"

Cuitan lainnya: Suami saya minum, dia berputar-putar, tidak mencuci tangannya dan tidak tahu harus berbuat apa di dapur. Ketidaksetaraan antara suami dan istri ini biasanya berjalan dengan sendirinya, tetapi bagi saya ini adalah kesempatan untuk secara serius memikirkan masa depan saya."

Netizen lainnya menggunakan tagar "Catatan kematian suami, bertanya retoris: Apakah lebih mudah untuk bercerai?Apakah itu akan menyenangkan saya? Saya ingin melepaskan diri dari segala kekhawatiran saya. Saya ingin menemukan kembali diri saya. Gelap setiap hari. Aku muak melihatmu. Saya selalu khawatir. Saya hanya menghela nafas."

Tidak hanya istri yang mengeluh. Suamipun berkeluh kesah di media sosial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saat bertengkar, ketika dengan bos saya atau istri saya, saya hanya meminta maaf. Bahkan saya tidak ingat untuk apa saya meminta maaf," ujar seorang suami di akun Twitter.

Menurut Chie Goto, pengacara khusus kasus perceraian untuk kantor pengacara Felice Law Office di kota Nishinomiya di blognya mengatakan pasangan suami istri tengah menghadapi "situasi yang jarang kita alami sebelumnya."

Misalnya suami yang bekerja dari rumah atau pengangguran, anak-anak tidak bersekolah dan otoritas merekomendasikan semua orang sebanyak mungkin untuk tinggal di rumah, bahkan saat akhir pekan.

"Rumah menjadi tempat kerja dan itu kasus besar dari masalah ini," kata Goto.

"Orang merasakan stres saat lingkungan mereka berubah... dan itu bisa mengarah pada keretakan besar dalam pernikahan," ujarnya.

Sebagai gambaran, sekitar 35 persen pernikahan di Jepang berakhir dengan perpisahan. Angka ini lebih rendah 45 persen dari Amerika Serikat, 41 persen di Inggris dan hanya 30 persen di Cina.

Kondisi lockdown ternyata memunculkan tantangan terhadap hubungan pasangan suami istri. Hingga muncul istilah perceraian korona di Jepang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

10 jam lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

18 jam lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

21 jam lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

1 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

1 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Pengumuman SNBP 2024 Ramaikan Media Sosial, Seruan Alhamdulillah dan Cinta Ditolak Berbaur

1 hari lalu

SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. wikipedia.org
Pengumuman SNBP 2024 Ramaikan Media Sosial, Seruan Alhamdulillah dan Cinta Ditolak Berbaur

SNBP adalah ajang kompetisi para siswa elegible asal sekolah masing-masing untuk memperebutkan kuota jalur nilai rapor di PTN tujuan.


Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

2 hari lalu

E-Sports Hotel E-Zone. Instagram.com/@esportshotelezone
Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

Bagi penggemar e-sport hotel ini memungkinkan untuk bermain game sepanjang hari, tersedia juga lantai khusus perempuan


LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

2 hari lalu

Aktivis lingkungan PBHI saat melakukan aksi penyampaian Somasi (Teguran) kepada Pemerintah Jepang terkait dengan Pembuangan Limbah Nuklir PLTN Fukushima Daiichi (Air Limbah Nuklir Fukushima)  ke Laut di depan Kedubes Jepang, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Dalam aksinya aktivis mengkhawatirkan kondisi laut Jepang yang sudah dicemari oleh limbah nuklir. Dalam jangka panjang limbah ini berpotensi mencemari perairan Indonesia, khususnya Jakarta. TEMPO/Subekti.
LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

Pemerintah Jepang digugat oleh dua organisasi Indonesia atas pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

2 hari lalu

Penandatanganan Kontrak Kerjasama Bantuan Hibah Pemerintah Jepang yang dilakukan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi (kiri) dengan perwakilan dari General Incorporated Association Birdlife International Tokyo (kanan) sebagai organisasi pelaksana proyek pada 25 Maret 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo