TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bakal meminta ganti rugi kepada cina terkait penyebaran wabah virus Corona.
Saat ini, AS menempati urutan pertama negara dengan korban infeksi virus Corona terbanyak yaitu nyaris satu juta orang dengan 56 ribu orang meninggal. Total korban terinfeksi di seluruh dunia mencapai sekitar tiga juta orang dengan 211 ribu orang meninggal di 185 negara.
“Kita punya cara yang lebih mudah soal ini,” kata Trump dalam jumpa pers pada Senin, 27 April 2020 seperti dilansir Daily Mail.
Ide untuk meminta ganti rugi ini muncul setelah salah satu media Jerman yaitu Bild memuat foto tagihan dengan nilai US$160 miliar atau sekitar Rp2.500 triliun untuk kerugian ekonomi akibat penutupan kegiatan perusahaan yang disebabkan penyebaran wabah virus Corona ini di Jerman.
Trump mengisyaratkan akan meminta jauh lebih besar dibandingkan yang jumlah ang muncul di media Jerman.
Selama ini, Trump meminta pemerintah Cina untuk memberi akses kepada tim dari AS untuk memeriksa laboratorium virus di Kota Wuhan, Hubei, Cina bagian tengah setlah merebaknya wabah virus Corona di kota itu pada Desember 2019.
“Jerman melihat sejumlah hal, kami melihat sejumlah hal. Kami bicara jumlah uang jauh lebih banyak dibandingkan yang dibicarakan Jerman,” kata Trump.
“Kami belum menetapkan jumlah uang finalnya. Tapi sangat besar,” kata Trump.
Konsep meminta tagihan ganti rugi kepada Jerman yang diusulkan media Jerman itu tidak mendapat dukungan dari Menlu Heiko Mass. Dia menyebutnya sebagai ilusi.
Secara terpisah, jumlah korban meninggal di AS akibat infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa mencapai lebih dari 74 ribu orang pada Agustus 2020.
Angka ini merupakan hasil prediksi dari University of Washington, yang hasil analisisnya kerap dikutip oleh pejabat Gedung Putih dan pejabat kesehatan setempat.
“Institut for Health Metrics and Evaluation dari University of Washington menaikkan angka prediksinya,” begitu dilansir Channel News Asia pada Selasa, 28 April 2020.
Jumlah korban ini bisa terjadi pada 4 Agustuts 2020. Sepekan sebelumnya, jumlah korban meninggal diperkirakan sebesar 67 ribu orang. Dan dua pekan lalu, prediksinya sebanyak 60 ribu orang korban meninggal.
Namun, angka terbaru ini terlihat turun drastis dari angka prediksi sebulan lalu yang memperkirakan jumlah korban meninggal sebanyak 90 ribu orang akibat infeksi virus Corona.