TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Inggris mengatakan keluarga tenaga medis dan pekerja keperawatan Inggris yang meninggal di garis depan melawan pandemi virus Corona akan dibayar 60.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,15 miliar sebagai bagian dari skema asuransi jiwa.
"Pemerintah sedang menyusun skema asuransi jiwa untuk NHS (Layanan Kesehatan Nasional) dan petugas garis depan perawatan sosial. Keluarga staf yang meninggal akibat virus Corona dalam pekerjaan garis depan esensial mereka akan menerima pembayaran 60.000 poundsterling," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pada Senin, dikutip dari Reuters, 28 April 2020.
Staf di Rumah Sakit Queen Elizabeth bertepuk tangan untuk menunjukkan penghargaan mereka terhadap pekerja Layanan Kesehatan Nasional (NHS) di tengah wabah penyakit virus Corona (COVID-19), selama aksi mingguan "Clap for our Carers" di Glasgow, Inggris Kamis, 23 April 2020 [Jeff J Mitchell / Pool via REUTERS]
Skema ini ditujukan untuk keluarga mereka yang meninggal akibat virus Corona selama pekerjaan penting dan menyelamatkan nyawa, dan termasuk mereka yang memberikan perawatan langsung serta pembersih dan portir.
Ini hanya berlaku untuk pekerja di Inggris, tetapi administrasi di Skotlandia, Irlandia Utara dan Wales akan menerima dana pemerintah pusat untuk program serupa.
Pemerintah telah menempatkan ribuan staf medis yang baru saja pensiun kembali garis depan beserta mahasiswa tingkat akhir untuk mengatasi lonjakan permintaan tenaga medis selama virus Corona.
Inggris memiliki salah satu korban meninggal virus Corona tertinggi di dunia dengan 21.092 kematian di rumah sakit dan ribuan lainnya belum dihitung di rumah perawatan. Di antara mereka, 98 tenaga medis dan pekerja keperawatan diketahui meninggal karena virus Corona, kata Hancock.