TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Inggris, Michael Gove, optimistis pandemi virus Corona tidak akan mempengaruhi kesepakatan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Ia tetap berkeyakinan kesepakatan tersebut bisa tercapai sebelum akhir 2020 sebagaimana ditetapkan bersama.
"Menurut kami masih sangat mungkin untuk menyelesaikan negosiasi Brexit berdasarkan tengat waktu yang ditetapkan," ujar Gove sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Senin, 27 April 2020
Gove melanjutkan bahwa Pemerintah Inggris pun tidak mempertimbangkan untuk meminta perpanjangan tengat kepada Uni Eropa. Sebab, jika pemerintah Inggris meminta perpanjangan, maka sama saja Inggris harus membayar keanggotaan ke Uni Eropa tahun ini.
"Itu berarti kami harus membayar lebih banyak uang ke Uni Eropa sementara uang tersebut lebih baik digunakan untuk para pekerja medis kami," ujar Gove, dikutip dari Yahoo.
"Saya pribadi tidak melihat perpanjangan tengat sabagai langkah yang pas. Jika pada akhirnya Inggris dan Uni Eropa tidak berhasil mencapai kesepakatan, maka aktivitas dagang antara Inggris dan Uni Eropa akan mengacu pada aturan WTO (Organisasi Dagang Dunia)," ujar Gove menambahkan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Inggris tengah berada dalam tahap transisi usai memastikan keluar dari Uni Eropa pada tanggal 31 Januari lalu. Dalam tahap transisi itu, yang akan berakhir pada 31 Desember nanti, Inggris harus mulai menetapkan kesepakatan apa saja yang akan dipertahankan dengan Uni Eropa.
Salah satu yang menjadi perhatian utama dari masa transisi tersebut adalah kesepakatan dagang antara Inggris dan negara-negara Eropa. Sebab, secara teknis, Inggris tidak berhak lagi masuk ke pasar tunggal Uni Eropa sejak keluar dari sana. Namun, Inggris ingin tetap mendapat akses ke sana.
Saat ini, Inggris dan Uni Eropa memiliki dua kesempatan lagi untuk saling berdiskusi soal kesepakatan mereka. Dua pembahasan itu akan berlangsung pada tanggal 11 Mei nanti dan 1 Juni. Sesudahnya, pertemuan tingkat tinggi akan digelar untuk mengevaluasi dua hasil pembahasan sebelumnya.
Kontras dengan Inggris, Uni Eropa malah sangsi Inggris tidak akan mengajukan perpanjangan waktu. Menurut negosiator dari Uni Eropa, Michel Barnier, Inggris tidak membuat banyak perkembangan terkait Brexit sejauh ini.
"Inggris gagal membuat perkembangan yang substansial, baik dalam hal kesepakatan dagang maupun soal perikanan. Inggris tidak bisa menolak perpanjangan masa transisi Brexit sementara, di saat bersamaan, memperlamban diskusi untuk topik topik penting," ujar Barnier.
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | YAHOO NEWS