TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perekonomian Jerman, Peter Altmaier, memperingatkan pemerintah negara-negara bagian Jerman untuk berhati-hati dalam membuka lockdown virus Corona. Sebab, kata ia, keberhasilan Jerman melawan virus Corona (COVID-19) bergantung pada penanganan yang terjadi di negara bagian. Hal tersebut mengingat Jerman menerapkan sistem pemerintahan yang ter-desentralisasi.
"Saya merekomendasikan pemerintah-pemerintah negara bagian untuk berhati-hati dalam membuka lockdown dan jangan melakukannya secara terpaksa," ujar Altmaier sebagaiamana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 27 April 2020.
Sebagaimana diketahui, beberapa negara di Eropa sudah mulai atau bersiap-siap meringankan lockdown mereka selain Inggris. Beberapa di antaranya adalah Spanyol, Italia, Swiss, dan Prancis. Italia, misalnya, sudah menetapkan lockdown akan dibuka pada 4 Mei nanti dengan sejumlah pembatasan mulai dari tetap menggunakan masker, menjaga jarak hingga 1 meter, hingga tidak berjabat tangan.
Hingga berita ini ditulis, Jerman tercatat memiliki 157.770 kasus dan 5.976 korban meninggal akibat virus Corona. Rendahnya angka korban meninggal yang dimiliki Jerman, dibandingkan negara-negara Eropa lainnya, adalah hasil dari penerapan lockdown yang diterapkan lebih awal dibandingkan tetangga-tetangganya.
Sekarang, beberapa negara bagian di Jerman sudah mulai meringankan lockdown mereka. Bisnis, misalnya, sudah boleh kembali beroperasi selama luas kantor (maksimum) 800 meter persegi dan sudah menerapkan standar sanitasi. Sekolah-sekolah juga sudah diperbolehkan melanjutkan kegiatan belajar mengajarnya, terutama untuk mereka yang akan menggelar ujian.
Perdana Menteri Bavaria, Markus Soeder, sepakat dengan pernyataan Altmaier. Menurutnya, lockdown tidak bisa dibuka secara terburu-buru. Di Bavaria, kata ia, lockdown akan dibuka sedikit demi sedikit agar tidak mengorbankan pengendalian virus Corona selama ini.
"Sejauh, 80 persen bisnis retail di Bavaria sudah buka kembali (karena lockdown diringankan). Jika semuanya berjalan lancar, maka pembukaan yang lebih luas bisa dilakukan," ujarnya soal lockdown virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS