TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris kelimpungan mengejar target 100 ribu tes virus Corona (COVID-19) per akhir April ini. Sejauh ini, baru 28 ribu tes yang berhasil dilakukan. Oleh karenanya, untuk mengejar ketinggalan, Inggris mengerahkan unit tes bergerak (mobile).
Kurang lebih akan ada delapan unit yang aktif bergerak mengumpulkan sampel tes. Sampel tersebut kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut. Dari hasilnya, bisa diketahui apakah asal sampel tertular virus Corona atau tidak.
"Unit tersebut bisa disiapkan dalam 20 menit dan akan membawa seluruh perlangkapan yang dibutuhkan untuk mengumpulkan sampel. Mereka akan mengumpulkan sampel dari orang-orang yang kesulitan datang ke tempat tes," ujar keterangan Kementerian Kesehatan Inggris sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Ahad, 26 April 2020.
Kementerian Kesehatan Inggris menambahkan bahwa jumlah unit mobile akan diperbanyak pada bulan depan. Jika tidak ada halangan, maka total akan ada 100 unit yang digerakkan untuk mendongkrak jumlah tes virus Corona di Inggris.
Sebagai catatan, jumlah tes di Inggris akan menjadi penentu kapan Inggris bisa segera mengangkat lockdownnya. Tanpa tes yang massif, Inggris tidak akan bisa tahu apakah sudah aman untuk mengangkat lockdown atau tidak.
Per hari ini, Inggris sendiri tercatat memiliki 148.377 kasus dan 20.319 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Statistik tersebut menempatkan Inggris di posisi keenam dalam hal negara paling terdampak virus Corona. Walau begitu, angka tersebut diyakini belum sepenuhnya akurat oleh Office of National Statistics Inggris karena adanya beberapa kematian yang belum dicatatkan.
ISTMAN MP | REUTERS