TEMPO.CO, Brussel – Pemimpin Eropa bersepakat untuk mengadakan dana senilai sekitar 1 triliun euro atau sekitar Rp17 ribu triliun untuk membangkitkan perekonomian yang rusak akibat pandemi virus Corona.
“Dana ini akan mencakup area yang besar, menargetkan sektor dan wilayah di Eropa yang terdampak dan didedikasikan untuk menangani krisis yang belum pernah terjadi ini,” begitu pernyataan dari pemimpin 27 negara Uni Eropa, yang disiarkan lewat konferensi video pada Kamis, 23 April 2020, seperti dilansir CNN.
Para pemimpin Eropa meminta pejabat Komisi Eropa untuk membuat proposal detil mengenai dana ini dan kaitannya dengan anggaran UE 2021 – 2027.
UE juga berencana untuk menambah dananya dari 1.2 persen Produk Domestik Bruto menjadi 2 persen. Dana tambahan itu menjadi jaminan untuk pinjaman tingkat bunga rendah dari pasar keuangan.
Soal besaran dana ini, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan,”Ini akan dilihat secara menyeluruh. Kami bicara triliun bukan miliar.”
Sebelum ini, para pemimpin Eropa telah menyepakati paket stimulus penyelamatan ekonomi senilai sekitar 500 miliar euro atau sekitar Rp8.400 triliun.
Dana ini merupakan bantuan subsidi untuk pembayaran gaji sehingga perusahaan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja massal karyawannnya selama masa pandemi Corona ini.
Dana itu juga bakal disalurkan sebagai kredit ke perusahaan dan sejumlah negara di UE.
Data dari Lembaga Moneter Internasional atau IMF menunjukkan PDB UE bakal turun 7 persen pada 2020 ini. Data ekonomi juga mengindikasikan penurunan ekonomi sebanyak 20 – 30 persen pada periode Maret dan April.
Soal dana ini, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan ada konsesus besar di antara negara UE untuk,”Sebuah respon yang kuat, terkoordinasi, dengan jumlah sekitar 5 – 10 persen dari PDB.” Sejumlah negara Eropa seperti Spanyol dan Italia menempati urutan kedua dengan 220 ribu kasus dan ketiga sebanyak 190 ribu kasus infeksi virus Corona di dunia.