TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Dubai mengkaji pembukaan mall apabila pengangkatan lockdown secara bertahap jadi dilakukan. Hal tersebut mengingat mall, yang ditutup sejak Maret karena virus Corona, merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi di Dubai.
Adapun hal yang dikaji oleh pemerintah Dubai adalah pembatasan sosial apa saja yang harus diterapkan. Dengan begitu, walau mall dibuka, kegiatan warga di sana tidak memicu penyebaran virus Corona (COVID-19) yang lebih parah.
"Departemen Ekonomi Dubai telah mengimbau mall-mall di Dubai untuk mulai bersiap melakukan pembukaan secara bertahap," sebagaimana dikutip dari Arab News, Kamis, 23 April 2020.
Sejauh ini, beberapa aturan yang kemungkinan besar akan diberlakukan adalah mewajibkan pengunjung mall untuk selalu menggunakan masker dan membawa hand sanitizer. Selain itu, pengunjung hanya boleh menghabiskan waktu maksimal tiga jam di dalam mall.
Pengunjung yang boleh datang ke mal rencananya juga akan dibatasi. Departemen Ekonomi Dubai berencana melarang anak-anak dengan usia 3-12 tahun serta lansia untuk berkunjung ke mall.
"Lansia dan warga yang dengan rekam jejak penyakit kronis disarankan untuk tetap di rumah serta menghindari ruang publik," ujar dokumen Departemen Ekonomi Dubai.
Dari sisi manajemen mall, Departemen Ekonomi Dubai meminta mereka untuk membatasi kapasitas lapangan parkir. Apabila mall kembali dibuka, maka hanya 25 persen ruang parkir yang boleh dipakai. Selain itu, petugas valet tidak diperbolehkan bertugas.
Untuk produk yang sudah dipegang atau dicoba oleh pengunjung, Departemen Ekonomi Dubai mewajibkan tiap toko untuk membersihkannya. Hal itu termasuk perhiasaan. Bahkan, Departemen Ekonomi Dubai meminta mall untuk melakukan proses sanitasi secara rutin dalam periode 24 jam setiap harinya.
"Semua produk yang berpotensi rusak apabila terkena cairan sanitasi harus dipisahkan dan ditaruh di tempat lain," ujar Departemen Ekonomi Dubai.
Departemen Ekonomi Dubai juga meminta mall untuk memiliki ruang isolasi apabila salah satu pengunjung mereka terdeteksi telah tertular virus Corona. Dengan begitu, pengunjung terkait bisa langsung dikarantina untuk menekan potensi penyebaran virus Corona.
Sejauh ini, Uni Emirat Arab diketahui memiliki 8.756 kasus virus Corona (COVID-19). Hal itu diikuti dengan jumlah korban meninggal sebanyak 56 orang. Adapun upaya untuk menekan pandemi di sana, salah satunya, dengan melakukan lockdown.
ISTMAN MP | ARAB NEWS