TEMPO.CO, Spanyol - Spanyol akan secara bertahap membuka lockdown virus Corona (COVID-19) dalam waktu dekat. Menurut Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, pembukaan tersebut akan dimulai pada pekan kedua Mei.
"Namun, lockdown akan diaktifkan kembali apabila situasi pandemi memburuk di kemudian hari. Kami terus memantau perkembangan perubahan pandemi," ujar Sanchez sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 22 April 2020.
Sanchez menjelaskan, pembukaan lockdown secara bertahap tersebut dilakukan karena Spanyol sudah melewati puncak pandemi virus Corona. Selain itu, keringanan lockdown juga sudah beberapa kali diterapkan yang membuatnya yakin pengangkatan lockdown secara bertahap bisa segera dilakukan.
Sejauh ini, keringanan lockdown yang terlah dilakukan adalah memperbolehkan sejumlah warga untuk kembali bekerja seperti semula. Anak-anak, yang sebelumnya dilarang keluar dari rumah, juga sudah diperbolehkan untuk pergi keluar selama diawasi dan tetap menjaga jarak sosial.
Pada awalnya, pemerintah Spanyol berencana hanya memperbolehkan anak kecil pergi keluar untuk menemani orang tua mereka pergi berbelanja. Namun, belakangan, hal tersebut mendapat protes dari warga sehingga pemerintah akhirnya memberikan keringanan ekstra.
"Kami berupaya menjadi pemerintah yang mendengarkan keluhan masyarakat," ujar Menteri Kesehatan Spanyol, Salvador Illa.
Sebagai catatan, Spanyol menempati posisi kedua dalam hal negara paling terdampak virus Corona. Mereka tercatat memiliki 204.178 kasus dan 21.282 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Meski begitu, angka kasus tersebut 600 ribu lebih kecil dibandingkan Amerika yang menduduki peringkat pertama.
ISTMAN MP | REUTERS