TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador pada Senin, 20 April 2020, menyerukan kepada geng-geng pengedar narkoba lebih baik menghentikan kekerasan ketimbang membagikan paket sembako. Pernyataan itu disampaikan setelah beberapa media melaporkan adanya pembagian paket sembako dengan stempel kartel narkoba bersenjata narcos.
Menurut Presiden Lopez Obrador paket-paket bantuan yang berisi bahan kebutuhan pokok dan produk kebersihan itu tidak membantu. Dia lebhi ingin para pelaku kriminal itu berperilaku baik.
“Organisasi-organisasi kriminal ini tampak mendistribusikan paket bantuan yang tidak menolong. Jadi apa yang membantu? Mereka berhenti melakukan perilaku buruk,” kata Presiden Lopez Obrador, seperti dikutip dari asiaone.com.
Seorang karyawan perusahaan pakaian dan miras "El Chapo 701", yang dimiliki oleh Alejandrina Gisselle Guzman, putri gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman, membagikan sebuah kotak berisi makanan, masker wajah dan pembersih tangan kepada seorang perempuan sebagai bagian dari kampanye untuk membantu orang lanjut usia yang kekurangan uang selama wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di Guadalajara, Meksiko 16 April 2020.[REUTERS / Fernando Carranza]
Lopez Obrador mengatakan anggota geng seharusnya menahan diri dari sikap melukai orang lain. Dia ingin para anggota geng kriminal itu memikirkan penderitaan yang dialami keluarga dan orang tua korban yang mereka lukai.
Sepanjang 2019, kematian akibat kekerasan antar geng tercatat 34.582 orang. Kondisi ini telah membuat Presiden Lopez Obrador menggelontorkan uang lebih banyak untuk menyasar akar penyebab tindak kriminal.
Putri pengedar narkoba Joaquin Guzman yang dijuliki El Chapo adalah orang-orang yang diantaranya terlihat membagikan paket sembako. Paket yang dibagikannya itu diberi logo ‘El Chapo 701’ dengan gambar ayahnya. Di dalam paket itu berisi minyak goreng, beras, gula dan produk lainnya yang dibagikan di Guadalajara kota terbesar kedua di Meksiko.
Perekonomian Meksiko dalam beberapa bulan terakhir melambat secara dramatis imbas dari kebijakan yang diambil untuk menghentikan penyebaran virus corona. Di Meksiko, ada 8 ribu kasus virus corona dan hampir 700 kasus COVID-19 berakhir dengan kematian.