TEMPO.CO, Jakarta - Garda Revolusi Iran pada Rabu, 22 April 2020, mengumumkan telah meluncurkan satelit militernya yang pertama ke orbit.
“Satelit militer pertama Iran, Noor, sudah diluncurkan pada pagi ini dari wilayah tengah Iran dalam dua tahap. Peluncuran berlangsung sukses dan satelit sudah mencapai orbitnya,” demikian diwartakan stasiun televisi milik pemerintah Iran.
Ilustrasi satelit. Upi.com
Dikutip dari middleeastmonitor.com, satelit yang dinamai Noor (cahaya) mengorbit di ketinggian 425 kilometer dari permukaan bumi. Garda Revolusi Iran tidak menjelaskan detail teknologi yang digunakan dalam satelit itu.
Peluncuran satelit Noor dilakukan saat Amerika Serikat dan Iran sedang bersitegang terkait program-program nuklir dan rudal Tehran. Peluncuran itu juga dilakukan beberapa bulan setelah Panglima Militer Iran, Qassem Soleimani, tewas dibunuh oleh sebuah drone milik Amerika Serikat di Bagdad, Irak, pada 3 Januari 2020.
Saat dunia diserang wabah virus corona atau COVID-19, Amerika Serikat belum memperlihatkan sinyalemen akan mengendurkan sanksi-sanksi ekonominya kepada Iran. Menteri Luar Negeri Iran Javid Zarif dalam pertemuan dengan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mengutip pernyataan Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut Pemerintah Amerika Serikat telah memperlihatkan realitas tidak manusiawi dengan menolak mencabut sanksi ekonomi pada Suriah dan Iran ketika wabah virus corona menyebar di hampir seluruh negara di dunia.