TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mendoakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un agar dirinya baik-baik saja meski tidak mengetahui pasti kondisinya.
"Saya hanya bisa mengatakan ini, saya berharap dia baik-baik saja. Semoga berhasil," kata Trump ketika ditanya tentang kondisi Kim Jong Un pada Selasa.
"Ini adalah laporan yang keluar, dan kami tidak tahu," kata Trump kepada wartawan, dikutip dari New York Post, 22 April 2020.
Sebelumnya sumber CNN mengatakan kondisi Kim Jong Un, 36 tahun, memburuk setelah operasi kardiovaskular pada 12 April.
Menurut NK News, Kim Jong Un dikabarkan menjalani operasi kardiovaskular karena merokok berlebihan, obesitas, dan terlalu banyak bekerja, dan sekarang menerima perawatan di sebuah villa di Kabupaten Hyangsan setelah menjalani operasi.
Tetapi pemerintah Korea Selatan pada hari Selasa mengatakan tidak ada tanda-tanda tidak biasa yang menunjukkan Kim Jong Un sakit, menurut laporan Yonhap.
Dikutip dari Reuters, Menlu Jepang Toshimitsu Motegi juga meragukan laporan terkait kesehatan Kim Jong Un.
Hal senada disampaikan oleh pemerintah Cina. Perwakilan dari Depertamen Internasional Partai Komunias Cina menyampaikan bahwa pihaknya tidak percaya Kim Jong Un benar-benar kritis. Menurut mereka, info intelijen yang beredar tidak akurat.
Ekspresi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, saat menyaksikan penembakan mortar ketika latihan militer Korea Utara pada 10 Maret 2020. Di tengah penyebaran virus corona, Korea Utara salah satu negara di dunia yang tidak melaporkan kasus COVID-19. KCNA/via REUTERS
Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong Un tumbuh sejak dia melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya sekaligus pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, pada 15 April. Ulang tahun Kim Il Sung merupakan perayaan besar Korea Utara dan Kim Jong Un tidak pernah melewatkan acara penting ini.
Sementara sumber pemerintahan AS mengatakan kepada Fox News mereka telah menyiapkan rencana darurat jika Kim Jong Un absen atau bahkan meninggal.
Tidak jelas siapa yang berpotensi menggantikan kepemimpinan Korea Utara jika Kim Jong Un meninggal atau rehat. Beberapa ahli meyakini saudara perempuannya, Kim Yo Jong, akan bertindak sebagai pemimpin, setidaknya selama masa transisi. Yang lain percaya Korea Utara kemungkinan diperintah oleh kepemimpinan kolektif elit partai yang berkuasa, mirip dengan Uni Soviet pasca-Stalin.