TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, menyampaikan bahwa lockdown virus Corona (COVID-19) di Italia akan mulai dibuka. Jika tidak ada halangan, hal tersebut akan mulai diaplikasikan pada tanggal 4 Mei nanti.
"Saya sebenarnya berharap bisa mengatakan lockdown akan dibuka sekaligus dan sesegera mungkin. Namun, menurut saya, itu akan menjadi hal yang tidak bertanggungjawab," ujar Conte sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 21 April 2020.
Conte menjelaskan, ia memilih untuk membuka lockdown secara bertahap karena pandemi virus Corona belum sepenuhnya terkendali. Jika dia mengabaikan hal tersebut dan langsung membuka kembali semua kegiatan ekonomi di Italia, ia khawatir pandemi yang terjadi malah akan semakin parah.
Adapun tahapan-tahapan dari pembukaan lockdown, kata Conte, akan disusun. Hal tersebut akan menimbang berbagai faktor mulai demografis hingga geografis.
"Pembukaan lockdown secara sekaligus malah akan membuat wabah yang ada semakin tak terkendali. Di sisi lain, menghapuskan segala usaha yang sudah kita lakukan. Kita harus bergerak berdasarkan rencana nasional yang tentu tetap mempertimbangkan situasi dan kondisi tiap kawasan," ujar Conte menegaskan.
Sebelum Conte mengumumkan pembukaan lockdown secara bertahap ini, beberapa bisnis non-esensial sebenarnya sudah mulai diperbolehkan buka. Beberapa di antaranya adalah toko buku dan toko pakaian anak-anak. Pabrik, untuk saat ini, tetap belum diperbolehkan beroperasi.
Beberapa bisnis sudah mulai diperbolehkan buka karena pandemi virus Corona di Italia mulai melandai. Jumlah kasus dan korban baru per hari sudah tidak sebanyak biasanya. Sementara itu, WHO juga sudah memperbolehkan lockdown diangkat asal bertahap dan warga tetap diawasi.
Saat ini, Italia menempati posisi ketiga dalam hal negara paling terdampak virus Corona (COVID-19). Italia tercatat memiliki 181.228 kasus dan 24.114 korban meninggal akibat virus yang menyebabkan demam dan gangguan pernafasan itu.
ISTMAN MP | REUTERS