TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Ulama Arab Saudi mendesak umat Muslim di seluruh dunia agar salat di rumah selama bulan suci ramadan jika mereka tinggal di negara-negara yang memberlakukan lockdown atau jam malam. Pembatasan aktivitas yang banyak dilakukan negara di dunia ditujukan untuk menekan penyebaran virus corona atau COVID-19.
“Umat Muslim harus menjadi sebuah contoh dalam pelaksanaan tugas-tugas keagamaan sambil mematuhi langkah-langkah pencegahan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait di negara tempat mereka tinggal,” tulis Dewan Ulama Arab Saudi, seperti dikutip dari english.alarabiya.net
Petugas menggunakan masker saat membersihkan lantai Masjidil Haram setelah mewabahnya virus corona di Mekah, Arab Saudi, 3 Maret 2020. Kedua tempat suci itu sempat ditutup untuk dilakukan sterilisasi guna mencegah penyebaran virus corona. REUTERS/Ganoo Essa
Dewan Ulama Arab Saudi mengimbau umat Islam agar menjalankan praktik-praktik agama seperti salat, namun tetap menahan diri dari hal-hal yang bisa mencederai orang lain. Virus corona atau yang juga dikenal dengan COVID-19 bisa menular lewat droplets atau tetesan air (bersin atau batuk), air liur atau lendir dari hidung.
Imam besar Saudi Arabia pada Jumat, 17 April 2020, mengatakan ramadan yang biasanya dilakukan salat tarawih dan Idul Fitri, sebaiknya dilakukan di rumah demi menghindari penyebaran virus corona. Saat melakukan salat berjamaah, baru saling bersentuhan.
Beberapa negara Islam seperti Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan lainnya, sudah menghentikan sementara salat berjamaah hingga pemberitahuan lebih lanjut. Langkah ini dilakukan semata demi memperlambat penyebaran virus corona. Pemerintah Mesir bahkan sudah menunda acara buka puasa bersama dan aktivitas lainnya pada awal April 2020 sebagai Langkah pencegahan.