TEMPO.CO, Teheran – Pemerintah Iran mulai mengendurkan pembatasan sosial dan ekonomi di Ibu Kota Teheran pada Sabtu, 18 April 2020 terkait wabah virus Corona.Ini dilakukan dengan mengizinkan pembukaan kembali seperti toko baju dan toko buku.
Ini berlaku untuk kegiatan bisnis yang dianggap memiliki risiko kecil penyebaran virus Corona, yang menyebabkan radang paru-paru dan telah menginfeksi sekitar 2.25 juta orang di 185 negara dan menewaskan sekitar 150 ribu orang.
“Bisnis berisiko tinggi seperti gym, gedung bioskop, dan pusat perbelanjaan masih tutup,” begitu dilansir CNN mengutip penjelasan pejabat Iran seperti dilansir pada Sabtu, 18 April 2020.
Otoritas kesehatan Iran melaporkan ada 89 korban meninggal akibat infeksi virus Corona pada Jumat. Ini membuat total korban meninggal di negara ini menjadi 4.958 orang.
“Iran merupakan negara dengan tingakt kematian tertinggi di Timur Tengah akibat virus Corona,” begitu dilansir CNN.
Pemerintah telah melarang warga untuk menggelar ritual salat Jumat dan berkumpul untuk menghindari penyebaran virus Corona, yang menular lewat batuk atau bersin.
Pada Jumat, militer Iran memperingati hari jadi dengan menggelar parade layanan dan bukannya parade militer. Ini dilakukan untuk menunjukkan solidaritas dengan para pekerja medis yang berada di garis terdepan menghadapi wabah virus Corona ini.
Mereka memamerkan senjumlah peralatan yang digunakan untuk membantu para pekerja medis Iran dalam menangani wabah virus Corona seperti rumah sakit mobile, peralatan disinfektan, dan kendaraan yang didesain khusus seperti dilansir Press TV dan dikutip CNN.