TEMPO.CO, Madrid – Pemerintah Spanyol melaporkan jumlah korban tewas akibat infeksi virus Corona mencapai lebih 20 ribu orang.
“Jumlah ini bertambah 565 orang menjadi 20.043 orang dari hari sebelumnya pada Jumat,” begitu dilansir CNN pada Sabtu, 18 April 2020.
Pemerintah Spanyol memperingatkan angka kematian ini bakal berfluktuasi karena ada sistem baru pelaporan kasus infeksi virus Corona yang digunakan.
Pemerintah juga menambah jumlah tes infeksi virus Corona di seluruh negeri. Data dari Johns Hopkins University menunjukkan Spanyol memiliki sekitar 191 ribu kasus infeksi virus Corona.
Dalam 24 jam hingga kemarin, salah satu orang meninggal adalah dokter terkenal di Spanyol yaitu Jesus Vaquero.
Dia merupakan ahli bedah syaraf di Rumah Sakit Puerta de Hierro di Madrid. Vaquero juga merupakan seorang spesialis bedah punggung.
Spanyol mulai melakukan pengenduran pembatasan kegiatan publik baik sosial dan ekonomi sejak awal pekan ini.
Pemerintah melakukan ini setelah melihat tren infeksi virus Corona menurun. Namun, jumlah kasus infeksi baru di Spanyol masih relatif tinggi per harinya yaitu sekitar 500 orang.
Data dari Johns Hopkins University menunjukkan Amerika Serikat menjadi negara dengan korban infeksi virus Corona terbanyak yaitu 707 ribu orang. Ini disusul Spanyol dengan 190 ribu orang, Italia 172 ribu orang, Prancis 150 ribu orang dan Jerman 141 ribu orang.