TEMPO.CO, Jakarta - Prancis mengatakan sejauh ini tidak ada bukti kaitan antara virus corona dan aktivitas di laboratorium penelitian P4 di kota Wuhan, Cina. Wabah Corona berawal dari Wuhan, ibukota provinsi Hubei.
"Kami ingin menjernihkan bahwa hingga hari ini tidak ada bukti faktual yang menguatkan informasi yang baru-baru ini beredar di pers Amerika Serikat bahwa ada hubungan antara Covid-19 dan kerja laboratorium P4 di Wuhan, Cina," demikian pernyataan kantor Presiden Emmanuel Macron sebagaimana dilaporkan Reuters, 17 April 2020.
Sementara konsensus ilmiah secara luas mengatakan SARS-CoV-2, nama resmi virus Corona, berasal dari kelelawar.
Prancis pada tahun 2004 menandatangani kesepakatan dengan Cina untuk mendirikan laboratorium penelitian penyakit infeksi dengan level keselamatan biologi 4, level tertinggi di Wuhan. Informasi ini berdasarkan dekrit Prancis yang diteken menteri luar negeri Prancis saat itu Michel Barnier.
Februari lalu, Cina yang mendukung Institut Virologi Wuhan membantah rumor bahwa virus Corona kemungkinan telah disintesis secara buatan di satu laboratoriumnya atau mungkin bocor dari laboratorium semacam itu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu, 16 April mengatakan, pemerintahnya berusaha menentukan apakah virus Corona berasal dari satu laboratorium di Wuhan.
Adapun Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meminta Beijing agar berterus terang tentang apa yang mereka ketahui terkait dengan wabah virus Corona.
Sementara Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley sehari sebelum Trump berbicara mengatakan intelijen AS menunjukkan tentang kemungkinan virus Corona terjadi secara alami, tidak seperti dibuat di laboratorium Cina, namun tidak pasti juga.