TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan menggelar musim liga baseball di tengah wabah virus Corona, namun mengganti penonton dengan boneka manekin dan guntingan karton yang mengenakan masker wajah.
Manekin dan guntingan karton berbentuk penoton dipasang setelah penonton dilarang menghadiri pertandingan selama pandemi virus Corona.
Ketika negara-negara lain telah membatalkan acara olahraga karena wabah COVID-19, Taiwan telah memutuskan untuk tetap mengadakan pertandingan.
Dikutip dari SKy News, 17 April 2020, foto-foto dari stadion baseball Internasional Taoyuan, di kota Taoyuan, menunjukkan boneka dan guntingan karton duduk di kursi di mana penonton biasanya bersorak.
Mereka mengenakan warna dan aksesoris dari tim tuan rumah Rakuten Monkeys, dan tidak lupa masker bedah.
Satu-satunya orang "nyata" di dalam stadion adalah staf dan pemandu sorak sisi, yang berpose dengan gambar-gambar kardus dan robot drum.
Pemandu sorak difoto dengan robot yang bermain drum menjelang pertandingan.[Sky News]
Musim baseball tahun ini akan dimulai dengan pertandingan antara Rakuten Monkeys dan Chinatrust Brothers, tetapi sayangnya pertandingan itu ditunda karena hujan.
"Awalnya dijadwalkan untuk 2020/4/11 (Sabtu) 17:05 Lotte Monkey Game 1. Karena cuaca buruk, tim tidak bisa bermain. Jadwal turnamen akan diumumkan secara terpisah sesuai dengan aturan pertandingan ulang," kata Rakuten Monkeys di Facebook.
Semua pertandingan yang telah dijadwalkan di berbagai negara telah dibatalkan sebagai bagian dari langkah-langkah penanggulangan pandemi.
Manajer umum Rakuten Monkeys Justin Liu mengatakan kepada NBC News, para pemain tinggal di perumahan bergaya asrama dan perjalanan mereka terbatas di stadion baseball.
Meskipun Taiwan memiliki hubungan dagang yang kuat dan kedekatan geografis dengan Cina, di mana kasus pertama COVID-19 dilaporkan pada 31 Desember 2019, Taiwan berhasil menjaga jumlah kasus dan kematian yang rendah.
Taiwan telah melaporkan total 388 kasus penyakit dan enam kematian sejak wabahnya pada 21 Januari, ketika seorang perempuan berusia 55 tahun yang kembali dari Wuhan, Cina, didiagnosis dengan virus Corona.
Segera setelah itu, Taiwan menjadi otoritas yang paling awal merespons cepat, mulai dari larangan perjalanan dan meluncurkan pengujian komprehensif, pelacakan kontak, dan karantina, untuk mengekang penyebaran virus Corona.