TEMPO.CO, Jakarta - Istri Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dihujat di media sosial pada Kamis, 16 April 2020, setelah terbit sebuah laporan dia telah mengunjungi sebuah kuil pada akhir bulan lalu bersama rombongan sekitar 50 orang. Kemarahan warga di media sosial itu menunjukkan ketidak sukaan cara Perdana Menteri menangani virus corona.
Dukungan terhadap Perdana Menteri Abe saat ini telah dinodai oleh kritik yang menyebut orang nomor satu di Jepang itu lemah dan lamban dalam menangani wabah virus corona.
PM Jepang, Shinzo Abe menggandengan tangan istrinya, Akie Abe setibanya di Buenos Aires untuk menghadiri pertemuan G20 di Argentina, 29 November 2018. Akie mengenakan setelan putih yang dipadukan dengan blouse berwarna kuning cerah. REUTERS
Dikutip dari asiaone.com, Akie menjadi trending topik di Twitter Jepang, dimana namanya di-retweets lebih dari 17 ribu kali sampai dini hari. Akie menjadi sasaran kritikan di media sosial setelah sebuah majalah mingguan mengatakan Akie mengunjungi sebuah kuil di barat daya Jepang pada 15 Maret 2020 atau persis dua pekan setelah suaminya, Abe, meminta sekolah-sekolah diliburkan dan para penyelenggara membatalkan acara-acara.
Juru bicara Perdana Menteri Abe untuk parlemen belum mau berkomentar tentang hal ini. Juru bicara Akie juga memilih bungkam.
“Sekolah-sekolah ditutup, tapi istri perdana menteri tampaknya punya banyak waktu. Anak-anak tak bisa kemana-mana. Ini memalukan buat Jepang,” demikian salah satu kritikan di media sosial.