TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah keluarga miskin di Palestina diperkirakan naik sampai dua kali lipat dalam beberapa bulan ke depan sebagai dampak penyebaran virus corona. Menurut Ahmad Majdalani, Menteri Sosial Otoritas Palestina, ada sekitar 53 ribu keluarga di negara itu jatuh ke dalam garis kemiskinan sejak virus corona menyebar dan jumlah ini diperkirakan naik sampai akhir April 2020.
“Ini dipicu oleh ribuan perusahaan dan sektor usaha yang melakukan pengetatan untuk menahan situasi ini (penyebaran virus corona),” kata Majdalani, seperti dikutip dari middleeastmonitor.com.
Palestina mengimbau masyarakat agar salat Jumat di rumah demi menekan angka penyebaran virus corona. Sumber: the star online
Majdalani mengatakan Otoritas Palestina mulai mengguyurkan uang bantuan langsung tunai ke lebih dari 115 ribu keluarga-keluarga yang terdampak penyebaran virus corona. Dari jumlah itu, 80 ribu keluarga berada di Jalur Gaza. Jumlah keluarga yang menerima uang bantuan ini juga meningkat sampai 10 ribu kepala keluarga.
“Sebanyak 58 persen bantuan berasal dari Otoritas Palestina. Sisanya 39 persen dari Uni Eropa dan Bank Dunia tiga persen,” kata Majdalani.
Menteri Kesehatan Otoritas Palestina, Mai Al-Kaila, mengatakan tiga perawat di Hebron dan Ramalah telah tertular virus corona. Di Tepi Barat dan Gaza total ada 277 kasus virus corona dan 78 kasus di wilayah Yerusalem yang diduduki Israel. Mohammed Hussein, ulama besar di Yerusalem, meminta agar masjid-masjid tetap tutup selama ramadan yang akan dimulai dua pekan lagi.