TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bayi laki-laki yang berusia 29 hari di Batang, Filipina, telah menjadi salah satu korban termuda virus corona di dunia. Bayi itu meninggal di rumah sakit sepsis setelah mengalami kesulitan bernafas.
“Kematian dari pasien termuda COVID-19, yakni seorang bayi berusia 29 hari dari Batangas. Dia meninggal karena onset sepsis infeksi pernafasan yang parah,” kata Maria Rosario Vergeire, Wakil Menteri Kesehatan Filipina, seperti dikutip dari mirror.co.uk.
Tidak dipublikasi identitas keluarga bayi itu dan bagaimana dia sampai terinfeksi virus corona.
Petugas medis menggunakan masker saat beristirahat usai menangani pasien positif virus corona atau Covid-19 di sebuah gereja di Makati City, Metro Manila, Filipina, 1 April 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Sebelumnya korban termuda virus corona di Filipina adalah anak perempuan, 7 tahun, dari Pangasinan. Anak tersebut juga mengalami hipovolemik yang disebabkan gastroenteritis akut dan dehidrasi parah.
Kementrian Kesehatan Filipina pada Rabu, 15 April 2020, melaporkan ada 14 lagi pasien yang meninggal karena virus corona. Sedangkan 230 kasus baru virus corona.
Dalam sebuah buletin, Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan total kematian akibat virus corona mencapai 349 orang. Adapun jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi naik menjadi 5.453 kasus. Jumlah itu membuat Filipina menjadi negara dengan tingkat infeksi virus corona tertinggi di Asia Tenggara.
Dari jumlah kasus virus corona yang terkonfirmasi, ada 353 pasien yang berhasil sembuh. Pada awal pekan lalu, anggota Senat Filipina Bong Go memperingatkan orang-orang yang menyebarkan berita bohong soal virus corona akan mendapat hukuman berat.