TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar India di Jakarta meyakinkan Pemerintah India mampu mengelola dan menangani kasus virus corona atau COVID-19 di negara itu. Sampai 12 April 2020, ada sekitar 8.300 kasus virus corona di India atau jauh di bawah angka kejadian global yang tercatat lebih dari 1.783.000 kasus virus corona terkonfirmasi.
Total populasi di India adalah 1,3 miliar jiwa. Kedutaan Besar India meyakinkan berdasarkan jumlah kasus virus corona yang muncul di India, rencana pencegahan penyebaran virus corona yang diterapkan Perdana Menteri India Narendra Modi berjalan dengan baik.
Diantara Langkah pencegahan penyebaran virus corona yang dilakukan adalah Pemerintah Negara Bagian/Provinsi diberi pedoman untuk pengawasan dan pelacakan kontak, pengumpulan sampel laboratorium, pengemasan dan transportasi, protokol manajemen klinis hingga pencegahan dan pengendalian di area fasilitas Kesehatan.
India juga melakukan pengawasan atas masuknya warga India dari luar negeri maupun WNA ke negara itu berupa skrining dan pembatasan perjalanan bertingkat. Hingga 6 April, sebanyak 1,5 juta penumpang telah disaring di bandara, 44 ribu di pelabuhan laut dan lebih dari 2 juta disaring di perbatasan darat. India juga membentuk jaringan laboratorium di seluruh negeri untuk memfasilitasi pengujian sampel.
Sejumlah petugas melakukan patroli di pemukiman warga saat pemberlakuan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 do Ahmedabad, India, 1 April 2020. REUTERS/Amit Dave
Pemerintah India melibatkan sektor swasta untuk membuat pasokan kebutuhan medis. Terdapat sekitar 32 perusahaan India yang mulai bekerja memproduksi peralatan perlindungan diri atau APD. Peningkatan pasokan oksigen enam kali lipat untuk keperluan medis juga telah dipastikan sejak 1 Februari 2020.
India pada 24 Maret 2020, mengumumkan pemberlakuan lockdown selama 21 hari atau hingga 15 April. Lockdown saat ini sudah diperpanjang sampai awal Mei 2020.
Keputusan lockdown ini belum pernah terjadi sebelumnya. Lockdown telah membuat penghentian lebih dari 13 ribu layanan penumpang kereta api per hari, untuk pertama kalinya dalam sejarah India sebagai Republik, penghentian semua layanan penerbangan dan sebagian besar transportasi umum.