TEMPO. CO, Jakarta - Pandemi virus Corona di Amerika tidak menghalangi Presiden Donald Trump menggalang dukungan untuk Pilpres Amerika pada November nanti. Dalam survey terbaru Reuters, Trump berhasi meningkatkan elektabilitasnya sebanyak lima persen selama pandemi virus dengan nama resmi COVID-19 itu.
"Secara garis besar, 45 persen pemilih di Amerika mengakui kinerja Trump. Lebih tinggi 5 persen dibandingkan survei sebelumnya," sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu, 15 April 2020.
Spesifik perihal cara Trump menangani virus Corona, survey Reuters menunjukkan 48 persen pemilih setuju dengan caranya. Pencapaian tersebut lebih tinggi 6 persen dibandingkan survey sebelumnya. Padahal, beberapa hari terakhir, Trump banyak dikritik pakar karena caranya menangani virus Corona.
Salah satu kritikan terbaru adalah terkait "perang" yang dimulai Trump terhap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Trump menuduh WHO telah berpihak kepada Cina dan membantu mereka menutup-nutupi asal usul virus yang memakan ribuan jiwa tersebut. Ujungnya, Trump memutuskan untuk menahan donasi sebesar US$ 400 juta yang biasa diberikan ke WHO.
Pelaku medis mengkritik langkah Trump tersebut. Menurut Asosiasi Pekerja Medis Amerika, Trump telah memulai masalah yang tidak perlu. Alih-alih pernyataannya akan membantu penanganan virus Corona, hal itu diyakini akan mempersulitnya. Padahal, Trump menargetkan virus Corona mereda Mei nanti agar bisnis-bisnis di Amerika bisa dibuka kembali.
Selain itu, Trump juga beberapa kali dikritik karena lamban merespon virus Corona. Salah satunya, ia baru menyatakan darurat nasional Corona pada bulan Maret ketika kasus sudah mulai bermunculan sejak Januari akhir.
Mantan Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC), Tom Frieden, sampai menyebut Trump tidak hanya lamban, tetapi juga tidak memiliki rencana komprehensif ataupun pesan yang jelas. Namun, kritik itu tidak mengurangi dukungan ke Trump sejauh ini.
"Elektabilitas Trump sesungguhnya naik turun pada beberapa pekan terakhir. Jadi, belum bisa dipastikan apakah publik akan benar-bener mendukungnya (hingga Pilpres 2020)," sebagaimana dikutip dari Reuters.
Bagaimana dengan Joe Biden, rival Trump di Pilpres nanti? Ketika Trump dibandingkan dengan politisi Demokrat itu, warga Amerika memilih untuk mendukung Biden. Secara dukungan, mantan Wakil Presiden Amerika itu memperoleh 45 persen sementara Trump hanya 40 persen.
Tidak berhenti di situ, warga Amerika juga merasa Biden akan lebih bisa menangani pandemi virus Corona dibandingkan Trump. Ketika keduanya dibandingkan, 52 persen merasa Biden akan lebih jago menangani virus Corona sementara sisanya (48 persen) merasa Trump yang akan lebih lihai.
Hal yang menarik digarisbawahi, Survey Reuters menyampaikan bahwa penanganan terhadap virus Corona akan menjadi penentu dalam Pilpres Amerika 2020 nanti. Sebab, 32 persen warga Amerika melihat faktor itu sebelum menentukan pilihan.
"Sebanyak 21 persen dari responden memilih untuk melihat faktor ekonomi, 13 persen melihat faktor kesehatan, dan 5 persen melihat unsur imigran," dikutip dari survey Reuters.
Lebih lanjut, per hari ini, Amerika masih menjadi episentrum dari virus Corona (COVID-19) di dunia. Amerika tercatat memiliki 613.886 kasus dan 26.047 korban meninggal akibat virus itu.
ISTMAN MP | REUTERS | CNN