TEMPO.CO, Jakarta - Penasehat Donald Trump dari Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, ragu bisnis di Amerika bisa dibuka kembali pada tanggal 1 Mei. Menurutnya, Trump terlalu optimistis virus Corona (COVID-19) akan mereda pada Mei nanti untuk memulai kembali kegiatan ekonomi di Amerika.
"Tanggal 1 Mei mungkin terlalu optimistis. Menurut saya, kita harus memastikan dulu bahwa kita memiliki sistem yang bisa kita percaya (terkait penanganan virus Corona). Saat ini, kita belum punya," ujar Fauci sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu, 15 April 2020.
Sebagaimana diketahui, Trump dan beberapa pemerintah negara bagian sudah mulai ancang-ancang membuka kembali bisnis di Amerika. Sebab, menurut mereka, bisnis-bisnis yang ada tidak bisa dibiarkan terlalu lama berhenti karena akan berpengaruh ke perekonomian Amerika.
Selain itu, mereka juga menyakini bahwa pandemi virus Corona di Amerika sudah mulai melandai. Beberapa hari terakhir, pertumbuhan jumlah kasus dan kematian baru mulai berkurang walau tidak signifikan.
Mengutip Reuters, pada hari Senin kemarin, jumlah korban meninggal di Amerika adalah 1500 orang. Angka tersebut lebih rendah 500 dibandingkan pencapaian pada pekan sebelumnya yang rata-rata 2000 kematian per hari. Jika pembatasan sosial yang ada sekarang dipertahankan, Trump yakin angka itu akan terus turun dan bisnis-bisnis bisa dibuka kembali.
Baca Juga:
Fauci berkata, jika Trump benar-benar ingin bisnis dibuka kembali pada tanggal 1 Mei, maka yang harus dipastikan adalah tim medis siap untuk menghadapi lonjakan kembali. Sebab, menurut Fauci, pasti akan terjadi lonjakan begitu bisnis dibuka kembali pada tanggal tersebut.
Sebagai perbandingan, ketika Cina mengangkat lockdown di Hubei, kasus-kasus baru bermunculan, baik dari kluster lokal maupun impor. Angkanya bahkan perlahan naik. Cina sampai memperbarui sistemnya untuk ikut mendata dan melacak mereka yang tertular virus Corona namun tidak menunjukkan gejala.
"Saya bisa yakinkan kamu bahwa begitu kita buka kembali bisnis, maka akan ada infeksi baru. Siap atau tidaknya petugas dan sistem medis menangani hal tersebut adalah kunci (pembukaan bisnis di tanggal 1 Mei)," ujar Fauci.
"Pemerintah Amerika harus bisa memastikan mereka yang tertular (begitu bisnis dibuka kembali) langsung dikarantina. Jika sampai timbul kluster-kluster baru, maka kita dalam bahaya," ujar Fauci menambahkan.
Sebagai catatan, meski menjadi penasehat dari Trump, Fauci berkali-kali tidak ragu mengkoreksi apa yang dinyatakan Trump. Ia juga tidak ragu berbeda pandangan. Sebelum menyebut Trump terlalu optimistis akan membuka kembali bisnis di tanggal 1 Mei, Fauci juga mengkoreksi Trump soal adanya obat untuk menyembuhkan pasien virus Corona.
Lebih lanjut, per hari ini, Amerika masih menjadi episentrum dari virus Corona (COVID-19) di dunia. Amerika tercatat memiliki 613.886 kasus dan 26.047 korban meninggal akibat virus tersebut.
ISTMAN MP | REUTERS