TEMPO.CO, Kairo – Seorang polisi Mesir dan tujuh orang terduga anggota kelompok militan tewas dalam kontak senjata pada Selasa malam, 14 April 2020.
Tiga orang polisi terluka dalam insiden yang terjadi di distrik al-Amiyira.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan menerima informasi bahwa ada kelompok sel teroris yang menganut ideologi Takfiri atau mengkafirkan orang lain yang berbeda pemahaman.
“Kelompok ini berlindung di sejumlah area di kawasan timur dan selatan Kairo untuk melakukan operasi terorisme,” begitu pernyataan dari kantor jaksa penuntut publik seperti dilansir Reuters pada Rabu, 15 April 2020.
Dua stasiun televisi swasta menyiarkan potongan rekaman kontak senjata itu, yang belum bisa dikonfirmasi kebenarannya oleh Reuters.
Warga diminta untuk tetap tinggal di dalam rumah. Pemerintah mengatakan menemukan sejumlah senjata dan amunisi bersama para terduga militan.
Kantor jaksa penuntut umum telah mengirim tim investigasi ke area insiden tembak-menembak ini.
Mesir telah memerangi kelompok Islam di area utara Semenanjung Sinai sejak penggulingan Presiden Mohammed Mursi dari kelompok Ikhwanul Muslimin pada 2013 oleh kelompok militer menyusul terjadinya aksi protes massa terhadap pemerintahannya.
Militer dan polisi melakukan sejumlah serangan terhadap kelompok militan pada 2018, yang berfokus pada Semenanjung Sinai dan area perbatasan dengan Libya.