TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada Selasa, 14 April 2020, mengumumkan memperpanjang lockdown selama dua pekan ke depan. Keputusan ini diambil setelah kasus virus corona di Pakistan naik.
“Kami setelah berdiskusi dengan seluruh provinsi memutuskan lockdown yang berlangsung saat ini akan berlanjut sampai 30 April 2020,” kata Perdana Menteri Khan, seperti dikutip dari aa.com.tr
PM Pakistan Imran Khan. Reuters
Kendati berstatus lockdown, pemerintah memutuskan membuka Kembali industri-industri yang berisiko rendah, seperti konstruksi, pertanian, e-commerce, kertas dan pembungkusan serta beberapa aktivitas bisnis lainnya. Keputusan itu diambil agar perekonomian tidak terlalu menukik akibat dampak virus corona.
“Saya sangat mengerti kesulitan yang dihadapi masyarakat miskin karena lockdown. Untuk itulah kami memutuskan memberlakukan sebuah kebijakan yang bukan hanya memastikan adanya social distancing tetapi juga mengurangi beban ekonomi bagi kalangan berpemasukan rendah,” kata Khan.
Khan juga mengarahkan sejumlah otoritas untuk memastikan masa panen gandum nanti berjalan lancer. Tidak akan ada larangan pergerakan untuk mesin dan buruh yang hendak memanen gandum. Gandum adalah salah satu komoditas utama Pakistan.
Khan dalam pernyataannya berterima kasih kepada masyarakat yang telah mematuhi larangan-larangan yang diberlakukan. Khan menilai lockdown yang diberlakukan pihaknya sejauh ini berjalan baik dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona.
Menurut Khan, jumlah kasus virus corona dan kematian yang disebabkan virus itu lebih sedikit, dibanding proyeksi sebelum dilakukan lockdown. Kasus COVID-19 dan pasien yang meninggal karena virus ini masing-masing 30 persen dan 50 persen dari angka yang diproyeksi pemerintah.
Pakistan memberlakukan lockdown sejak Maret lalu. Toko-toko, pasar, pusat perbelanjaan, aktivitas pemerintahan dan perkantoran di sektor swasta tutup. Namun layanan gawat darurat tetap buka.
Kasus virus corona di Pakistan naik menjadi 5.716 kasus. Dari jumlah itu, ada penambahan 340 kasus baru dalam tempo 24 jam.