Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Palestina Kembali Gelar Tes Medis Virus Corona

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Penyemprotan disinfektan di jalur Gaza setelah otoritas Palestina melaporkan kasus virus Corona yang pertama. [THE EAGLE]
Penyemprotan disinfektan di jalur Gaza setelah otoritas Palestina melaporkan kasus virus Corona yang pertama. [THE EAGLE]
Iklan

TEMPO.COGaza – Proses tes kesehatan terkait wabah virus Corona kembali berlangsung di Jalur Gaza, Palestina, setelah Israel mengizinkan lima alat uji coba yang dibeli organisasi kesehatan dunia atau WHO boleh digunakan di kawasan ini.

Juru bicara kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qidra, mengatakan alat tes kesehatan ini bermanfaat terbatas.

Ini karena alat ini hanya bisa digunakan untuk mengetes kesehatan untuk sekitar 500 orang di wilayah yang memiliki populasi sekitar dua juta orang.

"Kami mulai melakukan tes medis segera setelah menerima alat-alat tes itu pada Ahad malam,” kata Qidra seperti dilansir Reuters pada Senin, 13 April 2020.

Qidra melanjutkan,”Kami perlu melakukan tes ini terus menerus dan kami butuhkan ribuan alat tes ini.”

Pada 8 April 2020, pejabat kesehatan di Jalur Gaza mengatakan mereka telah kehabisan alat tes kesehatan ini.

Mereka merasa khawatir kekurangan alat tes medis ini bisa berdampak pada penyebaran infeksi virus Corona di sana.

Saat ini, ada 13 kasus infeksi virus Corona dan semuanya berada dalam karantina.

Israel telah melakukan blokade terhadap area Gaza ini selama lebih dari sepuluh tahun. Alasannya, cara ini perlu dilakukan untuk menghentikan pasokan senjata dan dana kepada kelompok Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Kolonel Sharon Biton dari kementerian Pertahanan Israel mengatakan negaranya bekerja sama dengan perwakilan komunitas internasional untuk menjaga kesehatan di kawasan Gaza ini.

Pemerintah Israel dan Palestina mengatakan selain alat tes kesehatan itu, Israel juga telah mengizinkan mesin PCR masuk ke wilayah ini.

Perlengkapan ini menganalisis sampel uji coba untuk memutuskan apakah sampel itu mengandung jejak genetik dari virus Corona.

Qidra mengatakan mesin itu merupakan donasi itu merupakan sumbangan dari lembaga donasi di AS.

“Pada pekan depan, kami berharap bisa membeli sejumlah alat tes untuk dibawa ke Gaza,” kata Abdelnaser Soboh, direktur WHO di wilayah itu.

Menurut Qidra, ratusan warga Palestina yang terlantar di luar Gaza bakal mulai tiba di rumah. Mereka bakal perlu melakukan tes kesehatan untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi virus Corona atau tidak.

Mereka akan dikirim ke fasilitas karantina di Jalur Gaza selatan selama tiga pekan.

Kelompok Hamas telah menutup sekolah, masjid dan aura pernikahan. Kelompok ini juga melarang pertemuan skala besar dilakukan di Gaza untuk mencegah penyebaran virus Corona. Namun, Hamas belum memutuskan melakukan lockdown atau pembatasan kegiatan publik secara besar-besaran dengan alasan ini belum perlu dilakukan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

15 menit lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

6 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

1 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

1 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

1 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Jalan Panjang Negara Palestina Jadi Anggota Penuh PBB Kembali Terhenti

2 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Jalan Panjang Negara Palestina Jadi Anggota Penuh PBB Kembali Terhenti

Sebagian besar negara di dunia termasuk negara-negara anggota OKI, Liga Arab, Gerakan Non-Blok, dan ASEAN telah mengakui keberadaan Negara Palestina.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

2 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

2 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berbicara dalam rapat umum solidaritas dengan warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Istanbul, Turki 28 Oktober 2023. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.