TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya jumlah kasus virus Corona (COVID-19) dari cluster impor membuat Cina ekstra hati-hati di perbatasan. Terutama, perbatasan antara Rusia dan Cina seperti perbatasan Heilongjiang. Sebab, sebagian besar kasus baru di Cina berasal dari warga yang datang dari Rusia.
Mengutip Reuters, pada Ahad kemarin, Cina mencatatkan 108 kasus baru atau 9 kasus lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya. Dari 108 kasus, 98 di antaranya berasal dari luar negeri. Nah, kebanyakan dari mereka adalah warga Cina yang kembali dari Rusia.
"Dari 98 kasus, separuhnya melibatkan penduduk Cina yang kembali dari Vladivostok, Rusia. Mereka pulang ke Cina melalui perbatasan di Heilongjiang," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 13 April 2020.
Heilongjiang menjadi pilihan mayoritas warga Cina di Rusia karena memang tidak ada banyak pilihan bagi mereka. Rusia sudah menutup rute penerbangan ke Cina karena virus Corona. Alhasil, warga Cina di Rusia hanya bisa pulang melalui jalur darat seperti Heilongjiang.
Hal yang tidak disangka oleh pemerintah Cina adalah mayoritas mereka yang kembali dari Rusia ternyata tertular virus Corona. Sekarang, untuk mencegah penyebaran virus Corona makin parah, pemerintah Cina memutuskan untuk memperketat pengawasan di perbatasan Heilongjiang.
"Suifenhe dan Harbin, ibu kota dari Heilongjiang, sekarang mewajibkan karantina 28 hari dan antibody test untuk mereka yang baru saja kembali dari luar negeri (Rusia)," sebagaimana dikutip dari Reuters. Selain mewajibkan karantina bagi warga Cina yang kembali via Heilongjiang, pemerintah Cina juga menutup Heilongjiang untuk warga negara asing.
Warga Heilongjiang mengapresiasi langkah pemerintah Cina memperketat pengawasan di perbatasan dengan Rusia. Sebab, hal itu akan membantu untuk menekan pandemi virus Corona di kawasan perbatasan.
"Saya merasa tidak perlu khawatir. Jika ada kasus-kasus lokal, saya akan khawatir, tapi kenyataannya tidak ada. Semua kasus berasal dari luar negeri dan mereka sudah dikarantina," ujar Zhao Wei, salah satu warga Suifenhe di Heilongjiang.
Cina, sejauh ini, telah mencatatkan 83.224 kasus dan 3341 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS