TEMPO.CO, Pyongyang - Dewan perwakilan rakyat Korea Utara menggelar sidang ketiga tanpa dihadiri pemimpin tertinggi Kim Jong Un di tengah isu wabah virus Corona yang mengenai negara itu.
Para anggota Dewan menyetujui anggaran pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Pada saat yang sama, mereka menyetujui anggaran kesehatan naik 7.4 persen dibanding tahun lalu,” begitu dilansir CNN dengan mengutip KCNA pada Senin, 13 April 2020.
Sidang ini berlangsung setelah rapat politbiro pada Sabtu pekan lalu, yang membahas soal kebijakan besar seperti arah negara dan anggaran tahunan dibahas.
“Politbiro membahas soal pandemi virus Corona sambil mengingatkan ini bisa menimbulkan masalah bagi perjuangan dan kemajuan negara,” begitu dikutip CNN dari KCNA.
Politbiro bertekad untuk menambah upaya memberantas penyebaran virus Corona.
Selama ini, Korea Utara tidak pernah melansir data resmi mengenai kasus virus Corona di negara itu. Namun, pemerintah telah mengkarantina sejumlah orang yang baru kembali dari Cina sejak wabah ini muncul.
Pyongyang melaporkan telah melakukan pengetesan masal terhadap lebih dari 700 orang terkait kemungkinan terinfeksi virus Corona atau COVID-19.
Sebanyak sekitar 500 orang menjalani karantina hingga 2 April 2020 terkait dugaan infeksi virus Corona. Data ini dilansir WHO dan dikutip CNN pada 8 April 2020.
Data dari Johns Hopkins University menunjukkan jumlah kasus infeksi virus Corona telah mencapai sekitar 1,8 juta orang di sekitar 200 negara.
Saat ini, jumlah kasus infeksi virus Corona di Amerika Serikat tercatat paling banyak yaitu sekitar 556 ribu orang, disusul Spanyol dengan 166 ribu, dan Italia 156 ribu.
Angka kematian di AS akibat wabah virus Corona tercatat sebanyak 22 ribu orang dengan Spanyol sekitar 17 ribu dan Italia sekitar 20 ribu orang.
Saat ini, jumlah total kasus infeksi virus Corona di Cina tercatat sebanyak 82.160 kasus dengan korban meninggal sebanyak 3.341 orang.