Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Takut Tularkan Virus Corona, Warga Afrika di Cina Didiskriminasi

image-gnews
Warga Afrika tidur di jalanan di Guangzhou, setelah tidak dapat menemukan tempat untuk tidur.[CNN]
Warga Afrika tidur di jalanan di Guangzhou, setelah tidak dapat menemukan tempat untuk tidur.[CNN]
Iklan

Awal pekan ini, gambar-gambar mulai beredar secara online memperlihatkan sekelompok orang Afrika yang tidur di jalan-jalan Guangzhou, di samping barang bawaan mereka, baik diusir dari apartemen mereka atau ditolak dari hotel. Video lain menunjukkan polisi melecehkan orang Afrika di jalan.

Tidak ada yang memiliki bukti ada arahan pemerintah yang meminta tuan tanah atau hotel untuk menolak orang asing. Sebaliknya, kata mereka, ini tampaknya merupakan keputusan yang dibuat oleh individu pribadi dan pemilik bisnis.

Pada hari Rabu, pedagang Nigeria bernama Nonso, yang namanya telah diubah untuk melindungi identitasnya karena takut akan pembalasan pemerintah, mengatakan ia dan pacarnya menerima pesan dari pemilik kediamnnya pada pukul 7 malam di WeChat, mengatakan bahwa mereka harus mengosongkan flat mereka sebelum jam 8 malam. "Saya katakan padanya saya tidak bisa mengosongkan dalam satu jam," kata Nonso, yang membayar 1.500 yuan sebulan (sekitar Rp 3,3 juta) untuk apartemennya di Nanhai, di pinggiran Guangzhou, dan telah tinggal di Cina selama tiga tahun.

Pukul 10 malam dia mengatakan pemiliknya datang ke flat dan memutus aliran listrik dan pasokan air.

"Saya bertanya kepada mereka, apa yang saya lakukan? Saya sudah membayar sewa sampai September dengan uang muka dua bulan. Mereka tidak memberi saya alasan apa pun," katanya.

Nonso memanggil polisi, yang membiarkan mereka tetap di apartemen untuk malam itu. Tetapi di pagi hari, Nonso mengatakan pemilik rumah kembali dengan petugas yang berbeda, yang mengatakan dia harus pergi. Nonso mengatakan dia telah berjuang untuk menemukan apartemen baru untuk disewa. "Kami telah menghubungi banyak agen yang tidak satupun dari mereka menyewakan kepada orang asing berkulit hitam," katanya.

Chris Leslie, juga dari Nigeria, mengatakan dia tiba-tiba diusir dari apartemennya di Guangzhou pada hari Kamis, meskipun tidak membayar sewa dan memiliki kontrak yang sah. Dia tidak punya tempat tidur malam itu. "Saya hanya akan berdiam di luar," katanya. "Itu sangat menyedihkan. Di negara di mana orang tidak menerima Anda dan mereka mengkritik, ini hanya penghinaan pahit. Yang paling penting adalah tempat untuk ditiduri."

Duta besar Afrika di Cina telah menulis surat kepada menteri luar negeri Cina atas diskriminasi terhadap orang Afrika ketika negara itu berupaya mencegah gelombang baru virus Corona, menurut laporan Reuters.

Beberapa negara Afrika secara terpisah juga menuntut agar Cina mengatasi kekhawatiran mereka bahwa orang Afrika, khususnya di kota Guangzhou selatan, dianiaya dan dilecehkan karena alasan khawatir virus Corona.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

1 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

1 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

1 hari lalu

Jonatan Christie dalam tunggal putra Badminton Asia Championships 2024. Dok TIm Humas PBSI
Rekap Hasil Final Badminton Asia Championships 2024: Tuan Rumah Cina Raih 3 Gelar, Indonesia 1 Gelar Lewat Jonatan Christie

Indonesia meraih satu gelar sama dengan Korea Selatan di kejuaraan bulu tangkis Badminton Asia Championships 2024 yang berlangsung di Ningbo, Cina.


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

1 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

3 hari lalu

Pendiri Alibaba, Jack Ma, cukup lama tak muncul ke publik setelah mengkritik kebijakan Pemerintah Cina secara terbuka dalam sebuah pidato. Jack Ma sempat mengkritik pemerintah China sebagai otoritas yang 'ketinggalan zaman'. REUTERS
10 Orang Terkaya di Dunia Masih Didominasi AS, Milyuner Cina Peringkat Berapa?

Pengusaha Amerika Serikat masih mendominasi daftar peringkat teratas Orang Terkaya di Dunia 2024 versi Forbes. Pengusaha Cina tertinggal jauh.


Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

3 hari lalu

Seorang bayi diselamatkan saat jendela di unit apartemen itu jebol karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jiangxi, Cina, pada 31 Maret 2024. Badai langka itu menewaskan 7 orang, 3 di antaranya karena terlontar ke luar dari unit apartemennya. Foto/instagram
Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.


Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

3 hari lalu

Oppo Find X7. Gsmarena
Dimulai dari Oppo Find X7, Begini Beda Teknologi 5,5G dari 5G

Oppo Find X7 menjadi smartphone pertama yang didukung oleh teknologi jaringan seluler generasi 5,5G atau yang dikenal sebagai 5G-Advanced.


Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

4 hari lalu

Nubia Flip. Istimewa
Ponsel Layar Lipat Nubia Flip Sudah Bisa Dipesan Termasuk dari Indonesia

Dibanderol mulai 499 dolar untuk versi RAM dan penyimpanan 8/256 GB, Nubia Flip memang menjadi ponsel layar lipat termurah yang ada saat ini.


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

5 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan


Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Pertimbangkan Longgarkan Travel Warning ke Cina

6 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Pertimbangkan Longgarkan Travel Warning ke Cina

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan travel warning bagi warga Amerika Serikat yang ingin ke Cina