TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Boris Johnson mengaku dirinya berutang nyawa kepada tenaga medis NHS Inggris ketika dia dipulangkan dari rumah sakit setelah keadaannya membaik dari virus Corona.
Kantor perdana menteri Inggris, Downing Street, mengatakan pada Ahad Boris Johnson akan menjalani pemulihan COVID-19 di Chequers, kediaman resminya.
"Atas saran tim medisnya, PM tidak akan segera kembali bekerja. Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang di St Thomas 'atas perawatan brilian yang telah dia terima," kata Downing Street, dikutip dari Reuters, 12 April 2020.
Komentar pertama sejak meninggalkan perawatan intensif, Johnson mengatakan dia berutang nyawa kepada staf rumah sakit.
"Saya tidak bisa cukup berterima kasih pada mereka. Saya berutang nyawa kepada mereka," katanya dalam komentar yang dirilis kepada wartawan dan dikonfirmasi oleh kantornya pada hari Minggu.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan tunangannya, Carrie Symonds, tiba di Commonwealth Service tahunan di Westminster Abbey di London, Inggris, 9 Maret 2020. [REUTERS / Henry Nicholls]
Tunangannya yang hamil, Carrie Symonds, yang juga menderita gejala COVID-19, berterima kasih kepada staf Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) dalam serangkaian tweet tidak lama setelah pernyataan Downing Street tentang Johnson dirilis.
"Ada kalanya pekan lalu sangat gelap. Hati saya tersentuh oleh semua orang yang berada dalam situasi yang sama, khawatir sakit tentang orang yang mereka cintai," katanya.
Boris Johnson, 55 tahun, dibawa ke Rumah Sakit St Thomas di London pusat pada 5 April, setelah gejala penyakit virus Corona semakin buruk. Pada 6 April Boris Johnson dipindahkan ke perawatan intensif, di mana dia tinggal sampai 9 April sampai kondisinya membaik.