TEMPO.CO, Tokyo – Chief Executive Officer Softbank Group, Masayoshi Son, mengatakan dia telah menyepakati suplai sekitar 300 juta masker wajah per bulan untuk penanganan wabah virus Corona di Jepang.
Masker wajah itu bakal dibuat oleh perusahaan kendaraan listrik Cina yaitu BYD, yang mulai memproduksi alat kelengkapan medis ini.
“Softbank mengatakan akan menyuplai masker wajah ini tanpa mengambil keuntungan,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 12 April 2020.
Softbank bakal menyuplai dua jenis masker wajah yaitu satu untuk pekerja medis dengan menggandeng tim masker dari pemerintah Jepang.
Pada saat yang sama Softbank juga menyuplai 1.4 juta masker wajah ke negara bagian New York di Amerika Serikat pada bulan lalu.
Softbank berkomitmen menyuplai masker wajah ini tanpa mengambil keuntungan.
Pemerintah Jepang sebenarnya bakal mengirim dua jenis masker wajah yang bisa dicuci mulai pekan depan.
Tapi langkah pemerintah ini dinilai belum memadai.
Pada saat yang sama, pemerintah Jepang juga menargetkan produksi domestik 700 juta masker wajah sekali pakai.
Menurut Son, perusahaan BYD sedang menyiapkan lini produksi baru untuk khusus membuat masker.
Son dikenal salah satu pengusaha Jepang yang memiliki mitra bisnis di Cina seperti BYD.
Juru bicara BYD mengatakan perusahaan telah memproduksi sekitar 15 juta masker wajah per hari. Perusahaan memiliki kapasitas untuk memenuhi pesanan Son.
Masker pesanan Softbank bakal terdiri dari 100 juta masker medis N95, yang bisa menyaring partikel sangat kecil. Dan masker reguler sebanyak 200 juta unit untuk kegiatan operasi medis.
Jepang saat ini memiliki jumlah kasus infeksi virus Corona yang relatif lebih sedikit dibandingkan sejumlah negara maju lain seperti AS, Spanyol dan Italia.
Data dari Johns Hopkins University menunjukkan ada sekitar 6.800 kasus infeksi virus Corona.
Sebanyak 108 orang meninggal dunia dan 762 orang berhasil sembuh setelah melewati perawatan medis akibat infeksi virus Corona.