TEMPO.CO, Jakarta - Inggris berjanji mengguyurkan dana bantuan 200 juta GBP atau Rp 3,9 triliun kepada Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan beberapa lembaga amal. Uang bantuan itu untuk membantu memperlambat penyebaran virus corona atau COVID-19 pada negara-negara yang rentan sehingga bisa mencegah gelombang kedua infeksi virus corona.
Saat ini sudah lebih dari 1,6 juta orang di dunia dilaporkan terinfeksi virus corona. Kematian akibat virus ini sudah mencapai angka 100 ribu orang.
Seorang fotografer memotret suasana di kawasan Gedung Parlemen di Jembatan Westminster, saat siang hari selama wabah penyakit virus corona (COVID-19), di London, Inggris, Selasa, 31 Maret 2020. REUTERS/Toby Melville
Infeksi virus corona dilaporkan sudah terjadi di 210 negara dan teritorial sejak kasus ini pertama kali terjadi Cina pada Desember 2019. Menteri Sosial Inggris, Anne-Marie Trevelyan, mengatakan negara-negara miskin di dunia sekarang bisa ikut membantu agar virus tersebut tidak kembali ke Inggris.
Di Inggris, hampir 10 ribu kematian yang disebabkan oleh virus corona. Angka itu tertinggi kelima di dunia.
“Ketika para dokter cerdas kami dan para perawat memerangi virus corona dari rumah, kami mengerahkan para ahli dan pendanaan dari seluruh dunia untuk mencegah gelombang kematian kedua sampai Inggris,” kata Trevelyan, seperti dikutip dari reuters.com, Minggu, 12 April 2020.
Pemerintah Inggris mengatakan 130 miliar GBP akan disalurkan ke badan-badan PBB. Dari total uang bantuan itu, sebesar 65 juta akan dialokasikan untuk WHO dan 50 juta GBP akan diberikan ke Palang Merah untuk membantu area-area yang sulit dijangkau. Sedangkan 20 juta GBP akan diberikan ke sejumlah organisasi nirlaba.
Uang bantuan dari Inggris itu diharapkan bisa menjangkau area-area dengan sistem kesehatan yang lemah. Contohnya Yaman, yang remuk karena perang, yang pertama kali mengkonfirmasi kasus pertama virus corona pada Jumat, 10 April 2020 dan kamp pengungsi etnis Rohingya yang sesak menampung 850 ribu pengungsi.