TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu berusia 50 tahun dari distrik Nanganam Telangana berkendara dengan skuter ke Nellore yang jauhnya 700 km untuk menjemput putra remajanya yang terjebak di Andhra Pradesh karena lockdown virus Corona di India.
Razia Begum, seorang guru PNS di kota Bodhan di distrik Nizamabad, memulai perjalanannya pada Senin pagi dengan menaiki skuternya dan mencapai kota Nellore di Andhra Pradesh pada Selasa sore, menurut laporan Hindustan Times, 11 April 2020.
Dia menjemput putranya yang berusia 17 tahun, Mohammed Nizamuddin, yang terjebak di tempat temannya di Nellore untuk kembali ke rumah. Dia kembali pada Rabu malam, dengan jarak total 1.400 km dalam tiga hari.
Asisten komisaris polisi (ACP) Bodhan V Jayapal Reddy telah membantunya mengeluarkan surat izin yang meminta pihak berwenang membiarkannya melakukan perjalanan ke Nellore dan membawa putranya kembali. Razia Begum mengatakan dia dihentikan di beberapa tempat oleh polisi di kedua negara bagian karena lockdown, tetapi diizinkan untuk lewat karena surat izin yang dibawanya.
Razia menceritakan kisahnya selama perjalanan ke Bodhan pada hari Rabu. Razia menjadi janda setelah kehilangan suaminya 12 tahun yang lalu karena sakit dan membesarkan kedua anaknya, seorang putra dan seorang putri, seorang diri.
Putranya Nizamuddin, yang menyelesaikan Kelas 12 pada 2019, telah mempersiapkan diri untuk ujian masuk studi medis dengan masuk lembaga pelatihan di Hyderabad. Pada 12 Maret, Nizamuddin pergi ke Nellore bersama temannya yang ayahnya dirawat di rumah sakit. Namun, dia terjebak dengan temannya karena lockdown di negara bagian pada 23 Maret.
"Dia tinggal di dargah (mausoleum) di sana karena dia tidak bisa kembali, jadi saya memutuskan untuk membawanya kembali. Karena kendaraan roda empat tidak diizinkan, saya hanya menggunakan skuter," kata Begum kepada CNN.
Razia, yang sudah lama tidak mendengar kabar putranya, mengetahui bahwa dia ada di rumah temannya di Nellore. "Saya menghubungi ACP dan meminta bantuannya untuk membawa putra saya kembali ke Bodhan. Dia memberi saya surat yang mengizinkan saya untuk melakukan perjalanan meskipun lockdown dan juga memohon kepada polisi Andhra Pradesh untuk mengizinkan saya masuk ke negara bagian itu," katanya.
"Saya melakukan perjalanan terus menerus melalui jalan-jalan sepi dan desa-desa berdebu di tengah jalan. Saya tidak takut sama sekali," katanya.
Petugas kepoliaian menarik pria yang berusaha kabur saat akan dihukum saat pemberlakuan lockdown di New Delhi , India, 31 Maret 2020. REUTERS/Anushree Fadnavis
Polisi menghentikannya di beberapa tempat, tetapi ketika mereka melihat surat dari Bodhan ACP, mereka mengizinkannya untuk melanjutkan. "Bahkan di perbatasan antarnegara, saya tidak punya masalah, karena polisi bekerja sama dengan saya. Mereka menyarankan saya untuk beristirahat setiap dua jam perjalanan agar saya tidak lelah," katanya.
Dia bahkan tidak tinggal di Nellore selama sehari, tetapi segera memulai perjalanannya kembali. "Satu-satunya harapan untuk melihat anak saya memberi saya begitu banyak energi. Tidak lebih dari itu," kata Razia dan berterima kasih kepada polisi atas kerja sama mereka.
ACP Jayapal Reddy mengatakan dia sangat terkesan dengan tekad Razia untuk membawa pulang putranya. "Saya tersentuh oleh cintanya pada putranya. Saya hanya meminta semua petugas polisi dalam perjalanan dari Bodhan ke Nellore untuk mengizinkannya. Dia berterima kasih kepada saya atas bantuan yang telah saya berikan," kata Reddy.
Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan lockdown virus Corona selama 21 hari pada 25 Maret, yang mulai berlaku di seluruh negeri hanya beberapa jam setelah pengumumannya, menurut CNN.
Lockdown nasional India berakhir pada 15 April. Namun, negara bagian Punjab dan Odisha telah memperpanjang lockdown hingga 30 April.