TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menegakkan aturan jarak sosial atau social distancing mencegah virus Corona, seluruh stasiun, kereta, bus, dan halte di Singapura, diberikan stiker marka untuk memandu penumpang.
Marka ini akan dipasang ditempat berdiri dan duduk penumpang. Selain itu, kursi dan jarak berdiri juga akan diatur.
"Komuter harus mematuhi ruang-ruang yang dibatasi untuk menjaga jarak aman dari orang lain saat bepergian," kata Otoritas Transportasi Darat (LTA) pada Kamis, dikutip dari Straits Times, 10 April 2020.
Duta transportasi dan kapten bus, bersama dengan petugas penegak hukum LTA, akan membantu memastikan marka ini dipatuhi penumpang.
Pihak-pihak ini juga akan membatasi jumlah penumpang yang memasuki stasiun kereta api dan bus.
Duta transportasi, yang termasuk mantan supir taksi dan kru penerbangan, akan dikerahkan secara progresif.
Ruang dan kursi berdiri yang harus dihindari oleh penumpang transportasi umum Singapura akan ditandai.[Kelvin Chng/Straits Times]
Sekitar 100 duta transportasi telah dikerahkan di stasiun MRT terpilih minggu ini, kata juru bicara LTA. Lebih banyak akan bergabung dengan mereka dalam beberapa minggu mendatang.
Pemindai termal juga akan digunakan di stasiun MRT terpilih untuk memberikan lapisan penyaringan tambahan sebelum penumpang memasuki jaringan transportasi umum.
Penumpang yang terdeteksi mengalami demam tidak akan diizinkan masuk, dan akan segera diminta untuk mencari perawatan medis di klinik terdekat.
Pengamat mengatakan langkah-langkah jarak sosial seharusnya sudah layak diberlakukan karena penumpang angkutan umum telah jatuh.
Sebelum aturan jarak sosial transportasi umum diberlakukan dalam minggu ini, penumpang bus dan kereta api sudah setengahnya berkurang karena banyak orang yang bekerja dari rumah sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona.