TEMPO.CO, Jakarta - Maurice Robinson, sopir pembawa 39 jenazah dalam truk, pada Rabu, 8 April 2020, dinyatakan bersalah atas 39 dakwaan pembunuhan terhadap 39 warga negara Vietnam yang ditemukan di dalam kontainer berpendingin truk itu.
Dikutip dari asiaone.com, dalam sidang di Pengadilan Tinggi Kriminal Old Bailey, London, Inggris, Robinson adalah orang kedua dalam kasus ini yang dituntut pembunuhan terhadap 39 orang yang ada dalam kontainer truknya yang berpendingin. Robinson dipersidangan menyatakan tidak bersalah atas tuntutan tersebut.
Robinson memiliki dua kewarganegaraan, yakni Inggris dan Romania. Selain Robinson, ada beberapa orang yang sudah ditahan terkait kasus ini. Persidangan dilakukan di Vietnam dan Inggris. Beberapa prosese hukum sekarang ini masih berjalan.
Truk tempat ditemukannya 39 jasad yang sudah dalam kondisi beku di London, Inggris. Sumber: PA/mirror.co.uk
Hasil autopsi menyimpulkan penyebab kematian ke-39 imigran asal Vietnam ini campuran antara hypoxia atau kekurangan oksigen dan hyperthermia (kedinginan) atau overheating (terlalu panas) karena berada dalam ruang tertutup. Persidangan kasus ini akan dilanjutkan lagi pada 5 Oktober 2020.
Robinson, 25 tahun, dalam persidangan November 2019 lalu sudah dinyatakan bersalah atas tuduhan berkonspirasi membantu imigran illegal dan mendapatkan uang dari tindak pidana yang diperbuatnya.
Kasus temuan 39 jenazah dalam truk terjadi Oktober 2019 di wilayah tenggara Inggris. Mayat-mayat itu ditemukan dalam sebuah kontainer pengiriman barang, yang terdiri dari 31 laki-laki dan 8 perempuan, yang usia sekitar 15 tahun – 44 tahun. Robinson adalah sopir yang mengemudikan truk itu ke arah sebuah kawasan industri di Grays, Essex atau sekitar 32 kilometer dari Ibu Kota London.