TEMPO.CO, Jakarta - Inggris mendesak warga negaranya untuk tidak keluar rumah pada libur paskah kali ini menyusul penyebaran virus corona atau COVID-19. Libur paskah biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk saling mengunjungi sanak-saudara dan teman.
Inggris memasuki pekan ketiga pengetatan larangan beraktivitas, sebuah aturan yang belum pernah terjadi dalam sejarah negara itu, dimana masyarakat telah diperintahkan untuk tidak keluar rumah kecuali mendesak. Aparat kepolisian mendapatkan wewenang untuk menjatuhkan hukuman pada mereka yang melanggar aturan.
“Setiap orang punya peran dan cara terbaik kita bisa melindungi orang-orang yang kita sayangi adalah dengan tetap berada di rumah selama paskah ini. Kami memahami orang-orang ingin menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga pada hari paskah dan kami mengakui kami meminta masyarakat berkorban demi memerangi virus corona,” kata seorang juru bicara Pemerintah Inggris seperti dikutip dari uk.reuters.com.
Staf medis bersiap mengenakan APD di RS St Thomas's, saat wabah virus corona Covid-19 di London, Inggris, 31 Maret 2020. REUTERS/Hannah McKay
Kendati pemerintah mengatakan lockdown secara luas berjalan dengan baik, tekad masyarakat untuk mengurangi penyebaran virus corona diuji dengan prakiraan suhu Inggris yang hangat dalam beberapa hari ke depan. Kepolisian Inggris pun memperingatkan akan menggunakan wewenang mereka menghadapi orang-orang yang melanggar aturan.
Kepolisian di wilayah utara Manchester, Inggris, mengatakan ada sekitar 500 pesta rumah dan lebih dari 600 kejadian yang dilaporkan ke kepolisian dalam dua pekan terakhir hingga 7 April 2020.
“Kami mencoba melakukan kontak, menjelaskan dan mendorong siapapun untuk mengikut aturan pemerintah. Namun ketika orang-orang tidak mengikuti aturan, kami akan menggunakan kekuatan hukum,” kata Kepala Polisi, Ian Hopkins.
Survei yang dilakukan YouGov memperlihatkan sebanyak 42 persen masyarakat Inggris mendukung cara kepolisian memberlakukan lockdown. Namun ada 32 persen yang berpandangan pendekatan yang dilakukan aparat kadang terlalu berlebihan.